Dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Anies Baswedan bersama dengan Chairman Europalia International Count Jacobs de Hagen baru saja menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada 14 Juli lalu pukul 11.oo WIB.
Indonesia pun menjadi negara ASEAN pertama yang menjadi tamu kehormatan. Nantinya, akan disiapkan empat disiplin seni yang akan dipamerkan. Di antaranya adalah Herritage (warisan budaya Indonesia), Contemporary (pertunjukan seni kontemporer para seniman Indonesia), Creation (kreasi baru karya para seniman Indonesia yang mengikuti program ini), dan Exchange (kolaborasi seni seniman Indonesia dan Eropa).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Bagaimana Proses Seleksi 123 Pengarang dan Penampil Lain di FBF 2015?
"Galeri Nasional Indonesia siap mendukung dengan menggelar pameran seni rupa modern dan kontemporer Indonesia dalam Festival Europalia Indonesia 2017/2018 mendatang," tegas Tubagus.
Festival Europalia akan berlangsung selama empat bulan, mulai Oktober 2017 hingga Januari 2018 di 75 kota di berbagai negara di Eropa. Untuk awal Oktober, festival akan digelar di Brussel. Rencananya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dan Raja Belgia, Phillip I akan meresmikan. Biasanya, acara ini akan dihadiri pula oleh pemimpin tertinggi Uni Eropa (UE) yaitu Presiden Komisi Eropa, Presiden Dewan Eropa, dan Presiden Parlemen Eropa.
Sejak 1969 silam, festival ini telah diselenggarakn dengan menampilkan konten seni budaya dari satu negara tamu. Awalnya, negara tamu hanya dipilih dari negara-negara anggota UE saja. Namun sejak 1989, Europalia menggandeng negara tamu di luar UE, seperti Jepang (1989), Meksiko (2003), Rusia (2005), Tiongkok (2009), Brazil (2011), India (2013), dan Turki (2015).
(tia/ron)