Agan Harahap dan Parodi Fotografi

Pameran Manifesto No.4: Keseharian (7)

Agan Harahap dan Parodi Fotografi

- detikHot
Rabu, 21 Mei 2014 17:51 WIB
Agan Harahap dan Parodi Fotografi
Agan Harahap (Astrid Septriana/detikHOT)
Jakarta - Untuk Anda yang kerap menyimak perkembangan isu di sosial media, pasti sudah tak asing dengan karya yang dihasilkan oleh Agan Harahap. Tapi tetap saja, Agan yang bisa dengan apik mengemas manipulasi foto dan disertai dengan keterampilannya membaca isu, patut diacungi jempol.

Seleb dunia seperti Rihanna, Justin Bieber dan Paris Hilton beberapa kali muncul dalam parodi yang ia kemas dalam sebuah foto. Rihanna yang tengah digerebek polisi, atau sedang melakukan praktek klenik. Dalam beberapa koleksinya, Agan sendiri juga hadir dalam foto yang ia buat bersama tokoh seperti Ani Yudhoyono atau Ical Bakrie.

Foto-foto karya Agan sangat masif tersebar di berbagai jejaring sosial, mulai dari Facebook, Twitter, Instagram maupun Path. Kali ini dalam pameran manifesto yang keempat, Agan juga mendapat kesempatan untuk menunjukan slide foto karyanya dalam sebuah televisi layar datar yang ada di ruang saji karya.

"Gue enggak bikin karya spesial, memang ini yang sudah ada sebelumnya. Karena gue juga lagi bikin proyek buat selanjutnya dan ini butuh riset," ujarnya kepada detikHOT (20/05/2014) di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. Di pameran ini ia menyajikan sejumlah karya fotonya yang diberi tajuk Visit Indonesia 2014. Ia menjelaskan karya fotonya sudah mencapai tiga seri, dan apa yang ditayangkan di pameran ini adalah koleksi-koleksi terkininya.

Ide awal membuat karya yang tampak iseng, padahal digarap dengan serius ini adalah untuk melihat cakupan yang bisa diraih dari penyebaran foto di sosial media. "Awalnya ini untuk membuktikan antara gue sama temen-temen gue, bagaimana distribusi fotografi itu. Dengan memancing ribuan komentar, bisa di re-path, re-gram bisa di-tweet bahkan dibahas di televisi," tutur Agan.

"Ini gue membuktikan bahwa karya foto itu sekarang bisa jadi pembahasan. Karena bidang gue emang fotografi dan seni itu bisa sampai segitunya sekarang, mencapai jangakuan yang luas, tinggal buka ponsel lo langsung bisa menikmati," kata Agan. Bicara hak cipta yang seringkali jadi bahan keributan dalam dunia fotografi, Agan tampak santai menanggapinya.

Karya foto Agan tersebar luas ke mana-mana dan kadang tidak mencantumkan namanya sebagai pembuat. Ia juga tak mengomersialkan karyanya ini. Semua hanya untuk senang-senang, menurutnya. "Ini enggak ada bayarannya dan gue enggak jual secara komersial. Ini cuma buat menghibur, apa yang gue temukan, gue kembalikan ke masyarakat dan let's have fun," ujarnya.

Meski banyak pihak yang ikut berbagi fotonya, kadang ada yang tak mencantumkan namanya atau bahkan tidak tahu siapa pembuatnya. Karya Agan tetap diapresiasi dan disambut hangat oleh banyak orang. Dengan banyaknya foto yang ia buat, ini secara otomatis juga membuat orang tahu adalah Agan di balik parodi foto dengan kualitas yang ciamik ini. Foto Agan pun menjadi seperti memiliki kekhasan yang bisa jadi akan sulit ditiru atau diatasnamakan nantinya.


"Ini yang namanya apropriasi, gue enggak mengambil plek-plekan gitu. Tapi gue meminjam satu bentuk, satu bentuk satu bentuk, lalu gue rangkai lagi dan ini bentuk apropriasi gue terhadap keadaan terhadap fenomena sosial sekarang, ini hasilnya menurut pemikiran gue," ujarnya.

Agan memang berprofesi sebagai fotografer dan memiliki latar pendidikan desain grafis dari STDI, Bandung. Sebelumnya karya Agan lainnya juga dipamerkan dalam bentuk tercetak di Jakarta Biennale 2013. Di sini ia membuat sebuah manipulasi sejarah.

"Kemarin buat Jakarta Biennale gue bikin memanipulasi sejarah. Membuat satu karakter, dia adalah fotografer kepresidenan dan dia memotret sejarah yang enggak pernah tercatat tapi tiba-tiba ada buktinya. Dan gue akan membuat yang semacam ini lagi," tegas Agan.



(ass/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads