Perayaan 100 Tahun Hendra Gunawan di Ciputra Artpreneur Digelar Agustus

Perayaan 100 Tahun Hendra Gunawan di Ciputra Artpreneur Digelar Agustus

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 25 Mei 2018 12:02 WIB
Perayaan 100 Tahun Hendra Gunawan di Ciputra Artpreneur Digelar Agustus Foto: Istimewa
Jakarta - Merayakan momen 100 tahun sosok maestro seni lukis Hendra Gunawan, Museum Ciputra Artpreneur akan menampilkan koleksi terbesar dari Ir.Ciputra. Pameran besar yang terbagi menjadi dua bagian itu berlangsung di Ciputra Artpreneur Jakarta.

Eksibisi yang menampilkan pameran berjudul 'Wanita dan Keluarga' dan dikuratori oleh Agus Dermawan T. dan Aminudin TH Siregar berlangsung sepanjang tahun dan dibuka pada 4 Agustus mendatang.

Dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, keragaman karya Hendra dalam menghadirkan figur perempuan membuatnya memiliki kekhasan tersendiri dalam sejarah seni lukis Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Misalnya, ia melukiskan kaki-kaki wanita menopang berat tubuhnya dengan betis besar. Membangun persepsi tentang sosok pekerja keras yang mandiri dan terhindar dari subordinasi laki-laki," kata Aminudin TH Siregar dalam catatan kuratorialnya.

Figur tersebut menunjukkan 'pembelaan' dan cara Hendra untuk 'memperjuangkan' peran perempuan di keluarga. Yang tentu saja berhubungan dengan kiprahnya di organisasi berideologi kiri yang memang dikenal aktif memperjuangkan emansipasi perempuan.

Selain itu, peringatan 100 tahun Hendra Gunawan juga diramaikan dengan pameran seni rupa kontemporer 'Spektrum Hendra Gunawan' sebagai repons terhadap karya Hendra pada 4-12 Agustus 2018. Lebih dari 70 seniman kontemporer diajak untuk berpameran yang dikuratori oleh Rifky Effendy.



Seniman yang berpartisipasi di antaranya adalah Arya Pandjalu, Diyanto, Eddy Susanto, Eldwin Pradipta, Filippo Sciascia, Franziska Fennert, Galam Zulkifli, Hanafi, Heri Dono, Muhammad Taufiq (emte), Mujahidin Nurrahman, Nasirun, Ronald Manullang, Rosid, dan lain-lain.

Hendra Gunawan dikenal sebagai maestro seni lukis Indonesia dan disejajarkan dengan Affandi, S.Sudjojono, dan Basoeki Abdullah. Lukisannya yang berjudul 'Ali Sadikin During the Independence War' senilai HKD 33,240,000 lewat Balai Lelang Sotheby's Hong Kong pada 2016 lalu jadi lukisan termahal sepanjang sejarah seni modern Asia.

(tia/tia)

Hide Ads