"Tahun lalu ada 167 booth dan berhasil mendatangkan 37 ribu pengunjung dari angka prediksi 35 ribu pengunjung. Sekarang kami tambah sampai 210 booth dan semoga ada 40 ribu orang yang hadir ke Popcon Asia 2016," ujar co-founder Popcon Asia, Grace Kusnadi, saat jumpa pers di Conclave, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2016).
Baca Juga: Usung Tema 'Pop Revolution', Popcon Asia 2016 Digelar Agustus
Grace memaparkan berbagai acara menarik yang akan disajikan di Popcon Asia nanti. Di antaranya, portofolio review yang akan mempertemukan antara seniman dengan perusahaan industri kreatif. Kedua, masterclass digital illustration bersama dengan komikus Ross Tran, Stanley 'Artgerm' Lau, dan Lius Lasahido.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti tahun-tahun sebelumnya, lanjut Grance, di kategori 'challenge', Popcon Asia juga menampilkan kontes bagi cosplayer, kompetisi 'Poppo Comic Strip Challenge', dan 'Poppaganda Art Challenge' yang menantang komikus atau pelaku industri kreatif lainnya untuk membuat fan-art serta poster propaganda untuk menyebarkan perdamaian di planet Astropop.
"Kami juga menyediakan workshop soal animasi, pembuatan komik Jepang dari sketsa ke pewarnaan, serta membuat halaman komik. Dan nggak ketinggalan Kosasih Award yang memberikan penghargaan bagi komikus-komikus Tanah Air," tambah Grace.
"Ada beberapa film yang juga akan diinfokan atau dipublikasikan di ajang Popcon Asia ini, tahun lalu kami punya 'AADC? 2', sekarang mudah-mudahan ada 'Algojo the Movie', Falcon Pictures akan bawa Warkop DKI. Visinema juga akan hadir. Kami juga ada lomba face painting karena di film juga akan make-up artist yang selama ini tidak ada kompetisinya," pungkasnya.
Seperti dikutip dari situs resmi Popcon Asia, berikut nama-nama pelaku industri kreatif yang bakal berpartisipasi. Mereka adalah Ross Tran (Amerika Serikat), Stanley Lau (Singapura), Lius Lasahido (Indonesia), Russel Carpenter (Amerika Serikat), Park Taejoon (Korea Selatan), Artime Joe (Korea), Dhado Wacky (Indonesia), Bryan Lie (Glitch Network), Sweta Kartika (comic artist & illustrator), Garrie Gastony (Indonesia), Emte (Indonesia), Dennis Adishwara (Layaria Network), Vidi Aldiano (Indonesia), Mayumi Haryato (Indonesia), Peter van Dongen, Faza Meonk, Evi Shelvia, Atreyu Moniaga, Eric Noah, Alti Firmansyah, Jessica Cholinne, C.Suryo Laksono, Dini Marlina, Jhosephine Tanuwidjaja, Donna Conrad (Amerika), dan Paulus Hyu.
(tia/mmu)