Musim keempat The Crown menceritakan lebih dalam keadaan kerajaan Inggris ketika Putri Diana masuk menjadi anggota keluarga usai diperistri Pangeran Charles. Serial tersebut kini mendapatkan sorotan dari pemerintah Inggris.
Menteri Kebudayaan Inggris, Oliver Dowden, belum lama ini berkomentar terkait penggambaran keluarga kerajaan Inggris dalam drama tersebut. Ia berharap Netflix bisa memberikan label pada The Crown bahwa kisah yang diceritakan hanyalah fiksi.
"The Crown adalah sebuah karya fiksi yang diproduksi dengan indah. Jadi seperti produksi TV lain, Netflix seharusnya sejak awal menjelaskan kalau acara itu hanyalah fiksi," ungkap Oliver Dowden dikutip dari Deadline.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanpa label, aku khawatir generasi penonton yang tak mengalami peristiwa itu bisa salah mengira kalau kisah itu hanya fiksi, bukan fakta," tegasnya.
The Crown mulai ditayangkan pada 2016 dengan menyoroti masa pemerintahan Ratu Elizabeth II yang dimulai pada 1952. Di awal penayangannya, sama sekali tak ada permasalahan terkait fakta sejarah.
Namun musim keempat berlatar tahun 1980-an, dengan peristiwa-peristiwa yang kebanyakan warga Inggris masih ingat dengan baik. Peristiwa-peristiwa di dalamnya melibatkan tokoh-tokoh besar seperti Margaret Thatcher dan kepemimpinannya, hingga Putri Diana yang meninggal dunia pada 1997.
Adik Putri Diana, Charles Spencer, sebelumnya juga berkomentar terkait serial The Crown. Tak berbeda dengan Oliver Dowden, ia juga berharap di awal setiap episode diberi sebuah tulisan peringatan untuk mengingatkan penontonnya bahwa The Crown adalah sebuah fiksi.
"Kurasa hal ini akan bisa membantu The Crown jika di setiap awal episode, ada pernyataan berbunyi, 'Kejadian di acara ini bukan yang sebenarnya, tetapi dibuat berdasarkan sejumlah kisah nyata'," ungkap Charles.
"Sehingga penonton akan memahami kalau apa yang diceritakan adalah drama yang dibuat demi serial tersebut," pungkasnya.