Akui saja. Kita semua suka menyaksikan ketubiran. Kita semua suka melihat orang ribut-ribut asalkan hal tersebut tidak menimpa kita. Mau tetangga yang ribut atau bahkan orang asing yang tidak dikenal, kita sudah diprogram untuk kepo dengan apa yang mereka ributkan.
Itulah kenapa gosip orang ribut selalu viral di sosial media dan akun-akun gosip diikuti oleh begitu banyak orang. Karena itulah, sebuah serial kecil berjudul State of the Union saya rekomendasikan untuk menjadi tontonan Anda akhir pekan ini.
Kenapa saya menyebut State of the Union sebagai 'serial kecil' karena secara konsep serial ini sangat sederhana. Durasinya hanya 10 menit setiap episodenya (satu musimnya ada 10 episode). Kalau Anda keasyikan, menyaksikan satu musim State of the Union hanya memerlukan 100 menit alias di bawah dua jam. Selain itu, cara bertutur State of the Union juga simple.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Serial ini berjalan in real time. Selama 10 menit kita akan bertemu dengan suami istri di sebuah bar. Tapi meskipun kedengerannya sederhana, State of the Union jauh dari kata amatiran.
Penulis skrip State of the Union adalah Nick Hornby, penulis Inggris terkenal yang memberikan kita High Fidelity, About A Boy, Juliet, Naked dan lain sebagainya. Sutradaranya adalah veteran Stephen Frears yang menyutradarai film-film keren seperti High Fidelity, The Queen, Philomena, The Program sampai Florence Foster Jenkins.
Dan dua karakter utama yang akan penonton ikuti dimainkan oleh dua aktor jagoan Inggris, Rosamund Pike dan Chris O'Dowd.
Selama 10 episode penonton akan diajak untuk mengenal suami istri Louise dan Tom sebelum mereka pergi untuk counseling yang letaknya tepat di sebelah bar. Setiap episode kita hanya melihat mereka bersiap untuk masuk sambil mendengar hal-hal yang telah terjadi dalam hidup mereka. Di sinilah kejeniusan Hornby sebagai penulis terlihat.
Meskipun isinya hanyalah sepasang suami istri berbicara, kadang berargumen dan tak jarang bertengkar, tidak ada satu pun detik yang membosankan dalam State of the Union. Justru saya semakin tertarik untuk mengulik apa yang terjadi dengan pernikahan mereka.
Kenapa mereka membutuhkan counseling pernikahan? Apakah selingkuh termasuk tindakan yang paling tidak bisa diampuni? Apakah bisa menjustifikasi tindakan selingkuh kalau misalnya si pasangan memang sudah tidak peduli dengan pernikahan? Hal-hal tersebut melintas di kepala saya ketika saya mengunyah episode demi episode State of the Union.
![]() |
Secara visual, State of the Union memang tidak mentereng karena setting-nya di sebuah bar tok. Tapi secara presentasi, State of the Union sangat memuaskan. Ini semua karena penyutradaraan Frears yang legit. Terutama ketika dia mengarahkan kedua aktornya. Meskipun serial ini sangat berisik tapi semua emosi yang disampaikan oleh kedua aktornya sangat bening.
Terasa sekali setiap kebingungan, setiap kemarahan, setiap keputusasaan di setiap dialog-dialog yang mereka ucapkan.
Rosamund Pike bukanlah aktor sembarangan. Kalau Anda menyaksikan Gone Girl, sudah pasti Anda tahu apa yang bisa ia lakukan dengan body language dan wajahnya. Dalam State of the Union, Pike tidak hanya canggih dalam menyampaikan dialog-dialog Hornby yang sering mempunyai makna ganda tapi ia juga bisa mempunyai comedic timing yang sangat bagus.
Sementara itu Chris O'Dowd menunjukkan sisi emosional yang jarang ia tunjukkan sebelumnya. O'Dowd mungkin lebih terkenal sebagai komedian melalui peran-perannya seperti dalam serial The IT Cowd, film Bridesmaids, This Is 40 atau bahkan St. Vincent. Dalam serial ini O'Dowd tampil agak lebih rapuh dari biasanya meskipun tetap ahli dalam melancarkan serangan-serangan verbal yang sungguh mematikan.
Chemistry kedua orang ini akhirnya menjadikan State of the Union menjadi sebuah tontonan yang brilian. Tidak heran jika Emmy menghadiahi mereka berdua piala tahun lalu dan juga gelar Outstanding Short Form Comedy or Drama Series untuk serial ini. Kalau Anda mencari tontonan yang asyik dan ringan dan bisa dikunyah dengan cepat, serial ini sungguh saya rekomendasikan.
State of the Union dapat disaksikan di Mola TV
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.
(doc/doc)