Film dibingkai dalam shot-shot kamera yang cantik hasil tataan Joseph Fofid ('Dealova', 'Rindu Kami Padamu'). Tangkapan kameranya memberi rasa tersendiri, dan dengan asyik mampu menerjemahkan makna-makna tersirat dari naskah cerita yang diilhami oleh kisah nyata ini. Bahkan bingkai gambarnya terkadang begitu puitis, menyatu dengan rangkaian narasi yang banyak diucapkan oleh Andreas di sepanjang durasi film.
Hot Top Ten 2013
10 Sutradara Indonesia Terbaik
Senin, 06 Jan 2014 14:59 WIB
Halaman ke 7 dari 11
7.
Dirmawan Hatta - Optatissimus

'Optatissimus' yang terjemahannya berarti "doa pertama", dan merupakan film pertama dari Dirmawan Hatta, cukup mengesankan lewat cara yang tak banyak dilakukan oleh sutradara lain.
Film dibingkai dalam shot-shot kamera yang cantik hasil tataan Joseph Fofid ('Dealova', 'Rindu Kami Padamu'). Tangkapan kameranya memberi rasa tersendiri, dan dengan asyik mampu menerjemahkan makna-makna tersirat dari naskah cerita yang diilhami oleh kisah nyata ini. Bahkan bingkai gambarnya terkadang begitu puitis, menyatu dengan rangkaian narasi yang banyak diucapkan oleh Andreas di sepanjang durasi film.
Film dibingkai dalam shot-shot kamera yang cantik hasil tataan Joseph Fofid ('Dealova', 'Rindu Kami Padamu'). Tangkapan kameranya memberi rasa tersendiri, dan dengan asyik mampu menerjemahkan makna-makna tersirat dari naskah cerita yang diilhami oleh kisah nyata ini. Bahkan bingkai gambarnya terkadang begitu puitis, menyatu dengan rangkaian narasi yang banyak diucapkan oleh Andreas di sepanjang durasi film.