Fenomena alam menjadi sumber inspirasi bagi Iwan Suastika dalam berkarya. Pria asal Yogyakarta itu konsisten menyentil kondisi sosial dan kerusakan alam yang kerap terpinggirkan dari berbagai pembicaraan.
Isu lingkungan, menurut Iwan, menjadi salah satu fokusnya. Dia menghadirkan berbagai simbol dan figur dalam tone sephia yang ada di berbagai karya seninya. Mengapa fenomena kerusakan alam menjadi inspirasinya dalam berkarya?
"Dari isu lingkungan, sifat manusia yang antroposentrik itu bisa berbuat semena-mena, merusak, dan bisa berbuat baik kepada alam juga. Karena saya percaya alam bisa menyembuhkan dirinya sendiri," kata Iwan ketika diwawancarai detikcom, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 'Saya Adalah Semesta' ala Iwan Suastika |
Iwan menjelaskan pendapatnya. Bukan mau membela alam, namun ia berusaha untuk melindungi alam itu sendiri.
"Lebih ke generasi setelah kita sih, alam ini pernah melewati berbagai zaman misalnya hujan meteor, kepunahan, zaman es, dan prinsipnya men-chaos-kan dirinya sendiri lalu kembali menyusun bentuknya lagi. Bisa meregenerasi dirinya sendiri lalu tumbuh baru lagi," jelasnya.
Selama ini, Iwan juga kerap menyentil isu lingkungan sosial dan refleksi diri sendiri. Ketika menggelar pameran, ia semaksimal mungkin menyuguhkan berbagai karya yang tidak sekadar memamerkan patung maupun lukisan saja.
Cermin itu, lanjut dia, menjadi refleksi diri sendiri yang dimasukkan ke dalam lukisan-lukisannya.
"Kemarin pascapandemi mulai sadar alam kembali baik-baik saja, tapi muncul kesadaran manusia yang lebih besar lagi. Manusia jadi banyak yang sadar kalau kerusakan alam agak berkurang tapi justru belakangan ini isu lingkungan seperti polusi udara, buang sampah sembarangan, atau sampah yang menumpuk ada di Yogyakarta, malah semakin bertambah," tegasnya.
"Manusia itu membawa tanggung jawab yang besar. Jangan sampai merusak alam di sekitar gunung, nanti ketika dia murka, marah, dan luluh lantah semuanya. Tugas manusia adalah menjaga keseimbangan alam," sambung Iwan.
Ke depannya, apa saja yang bakal dieksplorasi Iwan Suastika?
"Masih banyak sih, saya masih mau berkarya pakai media lain karena menurut saya berkarya itu nggak ada batasnya selama yang aku tekankan semaksimal mungkin, dan setidaknya bisa dimaknai punya nilainya. Bukan hanya melukis dan menjadikan sesuatu yang kosong," tukasnya.
Pameran tunggal Iwan Suastika di D'Gallerie Jakarta masih berlangsung hingga 12 September 2023.
(tia/mau)