Parang Maya, Misteri Ilmu Santet Khas Suku Dayak

Spotlight

Parang Maya, Misteri Ilmu Santet Khas Suku Dayak

Tia Agnes Astuti - detikHot
Selasa, 10 Jan 2023 14:25 WIB
Achmad Benbela Luncurkan Buku Berjudul Parang Maya
Achmad Benbela yang sukses menerbitkan buku horor Kuyang, kini merilis kisah lainnya berjudul Parang Maya yang terinspirasi dari ilmu santet di tanah Kalimantan. Foto: Achmad Benbela, Gagasmedia/ Istimewa
Jakarta -

Tanah Kalimantan memiliki sejuta kisah mistis yang masih terjaga keasliannya sampai sekarang. Salah satunya adalah cerita mengenai parang maya yang dikenal sebagai ilmu tanpa melukai lawan dari jarak jauh. Ilmu ini mirip seperti santet

Achmad Benbela yang sukses menulis cerita tentang Kuyang, kini mengangkat kisah tentang Parang Maya. Kisahnya dibukukan oleh penerbit Gagasmedia dan sudah rilis sejak pertengahan Desember 2022.

Kepada detikcom, pria asal Sampit, Kotawaringin Timur, itu menceritakan mendengar kisah Parang Maya dari kerabat di sekitarnya. Ada empat orang yang mengisahkannya dan terinspirasi oleh based on true story.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Parang Maya ini seperti santet kalau dalam Jawa, istilah ini ada di tanah Kalimantan. Biasanya ilmu ini digunakan tujuannya untuk menyakiti orang lain, biasanya luka seperti tebasan pisau itu nggak kelihatan, karena ada di dalam tubuh," ungkap Achmad Benbela ketika diwawancarai detikcom, Selasa (10/1/2023).

Kata 'parang' artinya adalah senjata tajam dan 'maya' adalah sesuatu hal yang tidak terlihat.

ADVERTISEMENT

"Aslinya perang maya itu menggunakan media parang yang dibakar trus dikasih mantra tertentu, terbang, menghilang, dan akan menyakiti korbannya. Akhirnya kan semua jenis santet itu ada parang maya dan banyak jenisnya dari yang ringan sampai berat," sambungnya.

Menurut keterangan Benbela, misteri sekaligus adat istiadat mengenai parang maya ini sering didengarnya dari daerah Barito. Di awal rencana, ia ingin mengangkat ritual penyembuhan suku Dayak yang disebabkan oleh hal-hal gaib dan salah satunya misteri soal parang maya.

"Saya dapat cerita dari 4 atau 5 narasumber yang punya pengalaman lalu saya kemas menjadi satu cerita utuh. Ada yang orang tuanya meninggal karena konflik dengan orang lain. Di malam ke-40 sakit, tahu-tahu meninggal dan setelah dicari tahu ada yang mencelakainya," ungkap Benbela.

Ada juga cerita tentang warga Kalimantan yang berhasil disembuhkan dengan cara 'dimandikan' oleh salah satu tetua suku Dayak. Dari tubuhnya keluar potongan kayu ulin.

Kisah lainnya adalah orang biasa yang sakit setelah bertandang ke rumah orang lain dan di bagian alat vitalnya keluar ulat atau belatung. Baru sembuh setelah 'dimandikan' oleh tetua adat setempat.

(Baca halaman berikutnya soal Parang Maya)

Dari berbagai riset dan proses penulisan yang dimulai Maret 2022, Benbela lalu meringkasnya menjadi satu kisah. Alkisah dalam novel berjudul Parang Maya, seorang transmigran Jawa bernama Kusno jatuh cinta kepada anak kepala sekolah yang juga memiliki kekuataan menyembuhkan orang lain.

Suatu hari, Kusno mengikuti calon mertuanya ke suatu tempat namun tak disangka turut terkena parang maya karena sebuah kasus.

"Ceritanya tentang parang maya kuno yang sudah sangat jarang orang bisa melakukannya sampai akhirnya mengalami kebuntuan tentang siapa pelakunya sampai calon mertuanya ini meminta bantuan leluhur dengan ilmu memanggil burung elang atau 'manajah antang'," terangnya.

Bagaimana cerita mengenai seluk beluk Parang Maya yang ada di tanah Kalimantan? Kali ini, spotlight culture detikcom bakal membahas mengenai misteri di baliknya sampai proses kreatif.

Simak artikel berikutnya ya!

[Gambas:Instagram]






(tia/pus)

Hide Ads