Mitos tentang kuyang yang menjamur di tanah Kalimantan keberadaannya menjadi misteri. Kuyang yang berwujud kepala manusia dengan isi tubuh menempel tanpa kulit dan anggota badan yang dapat terbang itu berada di antara posisi 'ada dan tiada'.
Bagaimana kalau sosok makhluk ini diceritakan dari sudut pandang orang terdekat dan dituturkan ke dalam buku?
Spotlight culture kali ini bakal membahas tentang buku Kuyang sampai seluk beluk di baliknya, termasuk pengalaman sang novelis saat menulis buku Kuyang sampai didatangi makhluk tersebut.
Adalah Achmad Benbela, pria yang tinggal di Sampit, Kotawaringin Timur menulis buku tentang Kuyang yang baru saja terbit awal tahun ini. Penerbit GagasMedia menerbitkan buku Kuyang yang meramaikan jagat horor.
Kuyang tak sekadar cerita mitos yang ditulis pria yang akrab disapa Beben tersebut.
Kepada detikcom, Beben mengatakan kisah yang berada dalam buku Kuyang merupakan pengalaman pribadi dengan bumbu-bumbu fiksi.
"Idenya memang dari pengalaman pribadi, bertemu dengan Kuyang sosok itu sudah biasa. Waktu kecil saat kelas 2 SD saya pernah berjumpa dengan kuyang dan saat menulis buku ini pun mendapatkan teror," ungkap Beben saat menceritakan proses penulisan buku Kuyang kepada detikcom.
Menurut penuturan Beben, kuyang jarang mencari mangsa di kampungnya sendiri dan pastinya mencari ke kampung sebelah.
"Kapan harus mencari? Ketika dia butuh saat lemah, ketika dia butuh tenaga biar kuat lagi. Sudah gitu, dia akan terbang mencari mangsanya, biasanya ke kampung lainnya," katanya.
Baru-baru ini, Beben mendapatkan video asli saat seorang kenalannya berhasil memvideokan penampakan kuyang saat terjadi di sekitar matanya. detikcom pun melihat video tersebut, ketika malam hari kuyang dari kejauhan hanya terlihat seperti bola api.
Dalam video berikutnya, ada darah yang berceceran di teras sampai tembok rumah tersebut. Kediaman kecil itu sepertinya berada di tengah hutan. Bahkan video itu pun sempat di-repost penerbit.