Karya seni instalasi berwarna merah dengan material benang dan simbol perahu menjadi salah satu ciptaan Chiharu Shiota yang fenomenal. Pertama kalinya dipamerkan di ajang Venice Biennale 2015, itu menjadi karya instalasinya yang megah.
Selepas Venice Biennale, Chiharu Shiota mengembangkan seri lainnya yang kini sedang dipamerkan di Museum MACAN Jakarta melalui pameran seni bertajuk The Soul Trembles. Dibuka sejak 26 November, pameran ini berlangsung hingga 30 April 2023.
Uncertain Journey menjadi salah satu karya seni instalasi yang disukainya. Chiharu Shiota punya alasan khusus ketika menciptakan karya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepanjang saya hidup sebagai seniman, semua karya adalah favorit, tapi ada satu yang (mungkin) saya sukai pengerjaannya," ujar Chiharu Shiota ketika diwawancara detikcom di Museum MACAN Jakarta, belum lama ini.
Baca juga: Eksklusif! Dunia Imajiner Chiharu Shiota |
Karya instalasi Uncertain Journey itu menampilkan simbol perahu yang terbuat dari metal di beberapa bagian dengan material benang berwarna merah.
"Semua karya itu ada banyak perasaan yang didapat. Ini seperti masa lalu saya, tapi saya tidak terlalu suka membicarakan hal yang lampau, karya seni saya di masa lampau," kata Shiota.
![]() |
"Jadi saya hanya ingin merasakan masa sekarang dan ke depannya," sambungnya lagi.
Menurut penuturan Chiharu Shiota, setiap karya seni berada dalam periode tertentu, dan tentu saja dengan perasaan saat membuatnya yang juga berbeda.
![]() |
"Setiap ruang (karya seni) punya perasaan yang berbeda. Kemudian di lain hari, saya harus membuat karya seni tapi pameran tunggal ini The Soul Trembles dikurasi dengan baik oleh Mami Kataoka (Direktur Mori Art Museum). Dia bisa menyusunnya dengan sangat baik dan runut, hal itu yang memudahkan publik melihatnya," ungkap perempuan kelahiran Osaka, Jepang tersebut.
Shiota menceritakan setelah berhenti melukis setelah merantau dari Jepang, ia mulai melakukan pencarian jati diri dengan membuat performans dan karya seni instalasi. Karya yang dibuatnya bukan sembarangan belaka, ibu satu anak itu bisa menciptakan satu karya seni instalasi berskala besar dan menghabiskan banyak tempat.
"Ya, memang karya-karya saya selalu membutuhkan ruang yang lebih besar. Itu memang besar-besar, saya memang ingin ketika orang melihatnya bisa berjalan secara perlahan dan menikmati momen itu," katanya.
Sembari tersenyum, dia berharap pencinta seni Jakarta bisa melihat karya-karyanya dengan takjub dan terpesona. "Perlahan dan nikmati setiap momennya."
Baca artikel berikutnya!
(tia/pus)