Seni bisa merambah ke berbagai medium, termasuk platform digital Instagram. Bagaimana kalau sebuah lukisan bisa diubah menjadi filter Instagram. Loh kok bisa?
Adalah Andry Kurniawan asal Yogyakarta yang sukses membuat sejumlah lukisan ciptaannya ke filter Instagram. Kepada detikcom, pria yang memiliki nama akun @boyhemian_27 menceritakan asal muasal karyanya bisa beralih ke digital.
"Sebetulnya ketika karya seni ke digital sudah terpikir bagaimana konsepnya, karena kan menurut saya teknologi itu sangat dekat dengan kita apalagi platform Instagram digunakan setiap hari ya," terang Boy ketika ditemui di Sheraton Grand Gandaria City, Jakarta Selatan, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semua lukisan yang dibuatnya kini telah diubah menjadi filter Instagram. Boy menceritakan prosesnya adalah membuat versi animasinya terlebih dahulu, baru menjadikannya ke filter Instagram.
"Ketika sudah menjadi filter Instagram, saya merasa bisa berinteraksi, jangkauan karyanya menjadi luas dan bisa dinikmati siapa saja secara global," ungkap Boy.
Berkecimpung di dunia digital, diakui Boy terinspirasi dari seniman-seniman NFT yang sukses di ranah tersebut. Masa depan seniman, lanjut dia, mau tak mau memang beralih ke digital.
![]() |
"Kita tidak boleh takut atau judgement soal karya seni digital. Karya itu tetaplah sebuah karya seni dan bisa dijual," tegasnya.
Salah satu lukisannya yang membuat sarkasme tentang gambar desain kaleng biskuit itu ditampilkan secara jenaka dengan figur lokal. Ada 3 superhero lokal yang duduk di meja makan tersebut.
![]() |
Atau lukisan surealis ketika ada patung-patung Unyil yang tengah digantung di tembok dan dua orang sosok pemimpin Indonesia duduk di sofa. Jika kita membuka filter Instagram dan men-add nama akun tersebut, maka Unyil-unyil itu bakal loncat-loncatan.
Semua seri lukisannya itu diberi Contemporary Yesterday mengacu pada segala hal yang terjadi pada masa lampau, yang menjadi ketertarikan personalnya. Lulusan ISI Yogyakarta itu mengatakan seri lukisan ini terbilang berbeda dari karya-karya sebelumnya yang pernah dipamerkan.
Bagaimana ceritanya? Simak artikel berikutnya.
(tia/mau)