Wakhid Nurrokhim punya kisah menyeramkan milik seorang sahabatnya ketika melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa di Lampung. Tanpa menceritakan spesifik mengenai kota kecil tersebut, namun lokasi rumahnya menjadi dalang cerita misteri ini.
Rumah tempat tinggal ke-14 mahasiswa dan mahasiswi Lampung ini pernah menjadi lokasi pembantaian di dekade 1980an. Tiga perempuan mengalami nasib naas karena dikubur hidup-hidup di bawah pohon pisang di belakang rumah.
Wakhid Nurrohkhim kepada detikcom mengatakan rumah itu merupakan tempat para gadis desa dipukuli dan diperkosa sampai hamil. Mereka ada yang dikubur hidup-hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Misteri Rumah Bekas Pembantaian di saat KKN |
"Tiga sosok ini dikuburkan di bawah pohon pisang, mereka tahu ketika secara tak sengaja ada seorang temannya Sam yang membuang apapun sampah ke bawah pohon pisang. Ternyata itu adalah kuburan mereka," tutur Wakhid.
Sam dan teman-teman KKN lainnya pun melakukan mediasi sehingga terkuaklah fakta mengerikan yang pernah terjadi. Ketika mereka menggali, ditemukan dua kerangka manusia.
![]() |
"Mereka menguburkannya secara layak. Saat itu, Sam juga minta tolong ke warga desa tapi nggak ada yang mau. Nggak tahu kenapa, teman-teman Sam akhirnya turut mendoakan," tuturnya.
Tapi teror dari tiga makhluk perempuan itu belum berakhir. Ada teror sebenarnya yang tetap mengusik perjalanan KKN mereka.
Baca juga: Gending Pencabut Nyawa, Mitos atau Fiksi? |
Dari sosok itulah, Wakhid menceritakan desa tempat lokasi KKN itu sudah terkutuk sejak awal. Ada berbagai teror yang sudah terjadi sejak dahulu kala dan kini menghantui para mahasiswa.
"Sejak tahun 1985, teror itu sudah ada dan masih terjadi di zaman modern sampai sekarang, tapi itu sema terjawab di akhir buku ini," tegasnya.
Secara blak-blakan, Wakhid juga menceritakan kalau sudah meminta izin kepada makhluk-makhluk tersebut untuk dituliskan.
"Ketiga sosok itu memperbolehkan aku untuk menulis cerita ini," kata Wakhid.
Bagaimana cerita selanjutnya? Simak artikel berikutnya ya.
(tia/aay)