Bagi para pembaca buku, ada beragam genre yang disukai untuk dibaca, tak terkecuali para ibu. Di Buibu Baca Buku Book Club, ternyata ada spektrum bacaan yang luas dari para anggota komunitas.
Klub buku yang anggotanya terdiri dari ibu-ibu itu sampai sekarang sudah ada sekitar 24,2 ribu pengikut. Berdiri sejak tahun 2018, Buibu Baca Buku Book Club lebih dari sekadar ruang tukar menukar bacaan.
"Genre yang kami perhatikan setiap kali ada diskusi atau kasih rekomendasi, bacaan self improvement banyak yang baca. Buku-buku yang membuat rasanya let it go," kata pendiri Buibu Baca Buku Book Club, Puty Puar saat berbincang dengan detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi ada fenomena menarik sejak dua tahun belakangan. Ketika literatur Korea mulai banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan dengan gaya berbeda ketimbang terbitan Indonesia, buku-buku serupa banyak penggemarnya.
Sebagian besar buku terbitan literatur Korea itu tidak terlalu panjang, banyak ilustrasi, dan juga memiliki permasalahan yang sama dengan kultur orang Indonesia.
"Mereka banyak bicarakan soal mental health. Apalagi sejak pandemi, orang banyak yang menyadari buku-buku mental health itu menarik," sambungnya.
Khususnya ketika para personil BTS memang gemar membaca buku dan melek literasi, tak disangka para penggemarnya (ARMY) mengikuti idola mereka.
Ia menceritakan suatu hari pernah menggelar diskusi tentang BTS, budaya Korea, dan isu kesehatan mental. Dalam diskusi tersebut, ada buku fabel tentang ayam dan anak atau yang diibaratkan hubungan anak dan orang tua.
"Itu jadi menarik karena sempat dibahas. Kami juga mengajak salah satu ARMY untuk cerita kenapa sih Namjoon suka banget baca buku. Oh ternyata sejak kecil ibunya suka mengajak ke perpustakaan. Dari situ, Namjoon suka membaca buku. Ketahuan kan seberapa besar peranan ibu dalam kehidupan anaknya," tutur Puty Puar.
"Dari Namjoon suka membaca buku dan personil BTS lainnya, akhirnya para ARMY mengikuti idolanya," tukasnya.
(tia/dal)