Ingat salah satu adegan dalam drama Korea Its Okay to Not be Okay ketika Moon Gang-tae mengajarkan Go Moon Young untuk merendam emosi dengan memeluk dirinya sendiri?
Ya, metode bernama Butterfly Hug atau pelukan kupu-kupu itu kini digaungkan oleh penulis Tenni Purwanti.
Melalui buku Butterfly Hug, novelis yang juga seorang jurnalis di Narasi itu mengajak pembaca untuk mencintai dirinya sendiri dan memeluk dirinya sendiri sebelum mencoba untuk memeluk orang lain atau ingin dipeluk orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadinya saya nggak berniat menulis buku nonfiksi. Tapi karena penerbit buku Mojok menawarkan kepada saya untuk menulis buku ini, saya akhirnya tertarik," tutur Tenni kepada detikcom.
Dia menuturkan saat itu tidak langsung menerima tawaran dari Mojok karena banyak pertimbangan. Salah satunya karena bukan ahli dalam bidang kesehatan.
"Akhirnya saya mengambil sudut pandang penyintas agar tidak asal menulis karena saya menulis berdasarkan pengalaman pribadi," sambungnya.
Buku nonfiksi yang diterbitkan oleh penerbit buku Mojok (Mojok Group) sudah terbit pada September 2021. Butterfly Hug pun meramaikan industri buku Tanah Air dan mendapat sambutan hangat.
![]() |
Bukunya juga dinilai menjadi salah satu rekomendasi buku tentang isu kesehatan mental. Tenni pun menceritakan pengalamannya asal mula berobat karena mengalami mental breakdown di akhir 2017.
Selama tiga tahun hingga 2020, ia sama sekali tidak terpikirkan untuk menuliskan pengalaman pengobatannya. Menurutnya, hal itu sangat pribadi.
"Tapi mungkin saya berpikir sudah saatnya bicara tentang isu ini, mungkin banyak orang lain yang sedang berada di posisi saya dulu tapi bingung apa yang sedang terjadi kepada dirinya dan harus melakukan apa," katanya.
Ini bukan pertama kalinya Tenni menuliskan isu kesehatan mental. Sebelumnya, dia pernah menggarap cerita pendek Gadis yang Memeluk Dirinya Sendiri dalam buku kumcer Sambal dan Ranjang.
Tenni juga pernah menulis sebuah artikel di situs Magdalene.co yang berjudul Film Joker, Kematian Sulli, dan Gagal Paham tentang Gangguan Mental. Dia mengambil sudut pandang penyintas dan mengupas satu per satu pandangannya tentang gangguan mental.
"Kita harus peka terhadap kesehatan mental kita sendiri dan cari bantuan sebelum kondisinya memburuk. Mencari informasi di internet boleh tapi jangan self diagnose karena itu berbahaya," pungkasnya.
Kali ini, spotlight culture detikcom bakal membahas soal buku Butterfly Hug dan seluk beluk di baliknya. Baca artikel selanjutnya ya.
(tia/dar)