Eksplorasi Tromarama di Karya Berikutnya: Bikin Video Games

Spotlight

Eksplorasi Tromarama di Karya Berikutnya: Bikin Video Games

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 07 Des 2021 18:30 WIB
Tromarama
Tromarama, grup seniman kolektif asal Bandung dan Jakarta. Foto: Courtesy of Museum MACAN
Jakarta -

Tromarama punya sejumlah rencana untuk karya seni berikutnya. Tapi pandemi COVID-19 mengubah segalanya dan membuat rencana-rencana tersebut terpaksa ditunda atau dihentikan sementara waktu.

Tapi Herbert Hans mengungkapkan rencana ke depannya jika memungkinkan adalah membuat multiplayer video games.

"Video games adalah salah satu hal menarik untuk dieksplorasi ke depannya," tuturnya ketika berbincang dengan detikcom di Museum MACAN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam karya seni instalasi The Lost Jungle yang dipamerkan di Museum MACAN, Tromarama membuat software yang memakai data cuaca di Jakarta. Mereka mengajak para pengunjung untuk membuat makhluk imajiner yang nantinya bakal muncul dalam karya seni instalasi The Lost Jungle.

"Ini video games juga kan dan player-nya anak-anak. Kami memakai data cuaca untuk software di pemrograman The Lost Jungle," timpal Febie Babyrose.

ADVERTISEMENT

Karya-karya Tromarama banyak menggabungkan sejumlah medium seperti video, instalasi, pemrograman komputer, dan partisipasi publik dalam jaringan. Praktik artistik Tromarama mengeksplorasi konstruksi sosial yang merespons terhadap waktu, bermain dengan ruang di antara dunia fisik dan digital.

Tromarama: The Lost Jungle merupakan karya seni instalasi yang hadir sebagai bentuk refleksi akan kekayaan flora dan fauna di Indonesia. Serta ancaman yang dihadirkan oleh kegiatan manusia terhadap lingkungan ekologis, yang dapat mengakibatkan kepunahan hewan dan tumbuhan.

[Gambas:Instagram]



Di dalam The Lost Jungle atau Hutan yang Hilang, anak-anak dan keluarga akan mendapatkan pengalaman berupa simulasi digital secara langsung dari hutan yang merespons pada keadaan cuaca terkini di Jakarta.

Ekosistem digital dan pergerakan dari makhluk yang menghuni hutan virtual yang berada di museum akan diaktivasi melalui data cuaca yang didapatkan secara real time, seperti formasi awan, intensitas hujan, dan kecepatan angin.

Tromarama baru saja menggelar pameran tunggal berjudul Beta, DOCUMENT di Chicago, AS pada 2021. Setahun sebelumnya Madakaripura di Edouard Malingue Gallery, St Saviour Church, London, Inggris hingga MAM PROJECT 012, Mori Art Museum, Tokyo, Jepang di 2010.




(tia/wes)

Hide Ads