Televisi, internet hingga teknologi media menjadi pangan sehari-hari dari generasi yang hidup di abad ke-20. Tromarama juga merasakan hal yang sama dengan keberadaan teknologi.
Tak dipungkiri ketika membuat karya seni, Tromarama selalu memainkan teknologi menjadi fokus terpenting. Bahkan new media art menjadi napas dari berkarya.
Meski bagi masyarakat umum ada saja pandangan miring tentang karya seni yang penuh dengan teknologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seni itu adalah perpanjangan artikulasi dari hal yang kami alami sehari-hari. Buat kami, konsekuensi logis kalau teknologi menjadi menu utama di karya-karya kami," tutur salah satu anggota Tromarama, Herbert Hans kepada detikcom di Museum MACAN saat media tour ruang seni anak The Lost Jungle pada Jumat (3/12/2021).
Baca juga: Tromarama Boyong Hutan Virtual ke Jakarta |
Menurut Herbert Hans, ketiga seniman di Tromarama tumbuh dan besar dengan televisi, internet, maupun teknologi media.
![]() |
"Itu yang kami makan sehari-hari dan itu yang kami konsumsikan sehari-hari. Meski kembali ke apresiasi masing-masing ya. Buat kami ini yah kesenian kami. Jalan kesenian kami, medium yang paling dekat buat kami," lanjutnya.
Tromarama kerap menghadirkan persepsi antara dunia fisik dan virtual di era digital. Mereka tertarik pada ide tentang hiperrealitas di era digital.
Karya-karya Tromarama banyak menggabungkan sejumlah medium seperti video, instalasi, pemrograman komputer, dan partisipasi publik dalam jaringan. Praktik artistik Tromarama mengeksplorasi konstruksi sosial yang merespons terhadap waktu, bermain dengan ruang di antara dunia fisik dan digital.
Seperti dalam The Lost Jungle yang sedang dipamerkan di Museum MACAN hingga Mei 2022, mereka menghadirkan realitas semu dari hutan virtual bersama makhluk-makhluk imajiner buatan pengunjung. Serta software data cuaca yang melengkapi keadaan di dalam hutan.
Atau karya seni instalasi Solaris yang menggabungkan data cuaca dengan format games. Tromarama juga pernah memboyong karyanya 'Beta' ke ajang Paris Internationale 2019 yang dibawa oleh ROH Projects.
(Baca halaman berikutnya soal Tromarama)
Simak Video "Video: Perupa Thailand Korakrit Arunanondchai dan Karyanya di Museum MACAN"
[Gambas:Video 20detik]