.webp)
Nama Andre Aciman di industri sastra internasional telah melanglang buana. Dia juga dikenal publik umum sebagai pencipta Call Me by Your Name.
Karakter Elio dan Oliver begitu melekat dalam benak pencinta film sampai melambungkan aktor Timothée Chalamet gara-gara Call Me by Your Name. Setelah kesuksesan novel sampai adaptasi filmnya, Andre Aciman menerbitkan karya terbaru yang berjudul Homo Irrealis.
Buku yang terdiri dari berbagai kumpulan esai tentang pemikirannya terbit awal tahun ini. Di ajang Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2021, Andre Aciman membicarakan mengenai proses kreatifnya sampai hal yang mempengaruhi penulisan karya-karyanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada detikcom, Andre Aciman secara eksklusif berbicara mengenai Homo Irrealis. Ia mengatakan ide untuk menggarap Homo Irrealis ada dalam semua pekerjaannya.
"Sebuah ide (tentang Homo Irrealis) ada dalam semua pekerjaan saya. Bahwa hidup tidak cukup tepat untuk kita atau kita untuk hidup," tuturnya kepada detikcom, belum lama ini.
Andre Aciman mengatakan segala sesuatu tentang kita adalah sesuatu hal yang sementara. Tapi bicara soal hidup khususnya waktu, menjadi hal yang sama sekali berbeda dan tidak sesuai.
"Bagi kita mungkin saja tampak sewenang-wenang yang tidak kita ketahui. Ketika kita datang ke bumi ini, kita mengalami kerugian. Cinta dan keindahan dan bagi banyak kekayaan adalah cara kita mengklaim ilusi keabadian," sambungnya.
Dia pun melanjutkan, "Saat-saat kegembiraan kita adalah hal yang sementara. Momen sekarang seperti yang ada di dalam Homo Irrealis hampir tidak ada."
Manusia, lanjut dia, banyak memakan fantasi dari kehidupan yang dijalani.
Penulis terlaris New York Times itu menceritakan dalam buku Homo Irrealis, dia mengeksplorasi apa arti waktu bagi seorang seniman yang tidak dapat memahami kehidupan di masa sekarang. Suasana hati yang tidak nyata bukan tentang masa kini, masa lalu atau masa depan.
 Penulis Call Me by Your Name Andre Aciman Foto: Andre Aciman/ Instagram |
Andre Aciman menulis dari meditasi puisi kereta bawah tanah, tentang resonansi temporal dari jalanan Italia yang kosong hingga teori kehidupan dari karya Sigmund Freud, CP Cavafy, WG Sebald, John Sloan, Marcel Proust hingga Fernando Pessoa.
Dia juga memotret kota-kota seperti Alexandria hingga St Petersburg, Homo Irrealis disebut Andre Aciman sebagai sebuah buku refleksi mendalam soal kekuatan imajinasi.
Bagaimana proses kreatif selanjutnya dari Andre Aciman? Simak artikel Spotlight Culture detikHOT berikutnya ya.
(tia/dal)
