Menelisik Pergerakan Street Art di Yogyakarta

Spotlight

Menelisik Pergerakan Street Art di Yogyakarta

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 07 Sep 2021 15:28 WIB
Mural di Yogyakarta Karya Yogya Street Art
Foto: Anagard/ Yogya Street Art
Jakarta -

Setelah mural 'Dibungkam' yang berada di bawah jembatan Kewek, dekat kawasan Malioboro menjadi fenomena, gerakan masif mengenai street art makin gencar. Para seniman di penjuru kota-kota besar Indonesia pun beramai-ramai membuat mural di wilayahnya.

Mural 'Dibungkam' hanyalah salah satu pemicu dari karya seni lainnya yang mendapat represi dari aparat. Sejumlah mural lainnya juga mengalami nasib serupa sebelum fenomena mural 'Dibungkam'.

Adalah forum bernama Yogya Street Art yang membuat mural tersebut. Mereka adalah UR-GALAXI, Hi_hava, Juange Culture, Anagard, Kinky20, Hello Pelangi, dan Bumi Aku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pendiri Yogya Street Art, Anagard mengatakan sebenarnya sebelum adanya fenomena mural 'Dibungkam', ada sejumlah aksi seni lainnya di berbagai tembok di kota Yogyakarta.

"Ada aksi di Kasongan tentang kritik sosial mengenai pandemi yang makin nggak terkontrol, lalu booming isu penghapusan, kita pindah ke selatan depan Tembi Budaya. Satu minggu setelah itu mulai menggagas agenda di tengah kota dan ajak kawan-kawan lainnya," tutur Anagard menjelaskan kepada detikcom.

ADVERTISEMENT
Mural di Yogyakarta Karya Yogya Street ArtMural di Yogyakarta Karya Yogya Street Art Foto: Anagard/ Yogya Street Art

Sebenarnya, lanjut Anagard, sebelum adanya represi terhadap pelaku seniman mural, sudah ada banyak forum maupun kelompok street art. Berbagai nama menjamur dan bisa dilihat di media sosial.

"Ada banyak forum street art, ada juga grup Indonesian Arts Forum tapi pelaku senimannya yang banyak kita sudah kenal itu-itu saja," katanya.

"UR-GALAXY juga selalu berkarya yang sudah lama juga menjadi pergerakan street art kolektif dan selalu ada pesan yang disampaikan," sambungnya

Sebelum adanya isu penghapusan mural dan represi tersebut, pria yang sudah melanglang buana melukis di tembok itu mengatakan sebenarnya pergerakan street art di Yogyakarta agak menurun. Para seniman tak banyak yang bergerak masif saat pandemi.

"Pergerakan karya-karya street art dan grafiti di Yogya agak turun belakangan ini, makanya kita mulai melihat ini dan dibuatlah UR-GALAXY. Sudah tercipta tahun kemarin, tapi baru dideklarasikan sejak bulan Januari ini," jelasnya.

Bagaimana mengenai street art di Yogya di masa sekarang? Simak artikel berikutnya.




(tia/wes)

Hide Ads