The Falcon and the Winter Soldier bakal menjadi jawaban dari rasa penasaran penggemar mengenai kelanjutan kisah apa yang terjadi di semesta sinematik Marvel selepas Avengers: Endgame (2019).
Serial yang tayang di Disney+ Hotstar mulai 19 Maret itu akan menceritakan petualangan Sam Wilson alias The Falcon (Anthony Mackie) dan Bucky Barnes alias The Winter Soldier (Sebastian Stan) setelah keduanya dipersatukan dalam momen terakhir di Avengers: Endgame.
Meski merupakan sebuah serial, tapi menurut penulis naskah dan produser eksekutif, Malcolm Spellman, pendekatan yang digunakan dalam penggarapan menyerupai film. Sehingga Malcolm mengatakan menyaksikan The Falcon and the Winter Soldier akan memberikan pengalaman layaknya menonton film dalam enam episode.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada pembuatannya kami melakukan ini dengan cara yang spesial sehingga bisa memberikan rasa layaknya seperti menonton film. Oleh karena itu, penceritaan (story telling) menjadi salah satu bagian penting," kata Malcolm Spellman dalam wawancara eksklusif dengan detikcom, baru-baru ini.
"Kami ingin menceritakan pada kalian cerita yang terasa nyata dalam enam episode dengan karakter yang lebih dalam. Penceritaannya sangat berbeda karena kami ingin setiap episodenya terasa seperti film. Maka kami selalu menggunakan dua cara penceritaan yang berbeda," sambung Malcolm Spellman.
Bila ada pendekatan berbeda yang dilakukan dalam penggarapan The Falcon and the Winter Soldier, menurut Malcolm Spellman, adalah terletak pada pendalaman karakter dari tokoh-tokoh yang ada di serial itu.
Malcolm Spellman menyebutkan dirinya dan tim memiliki durasi lebih panjang dalam serial untuk menggali karakter dari masing-masing tokoh dan menampilkan latar belakang mereka dengan lebih utuh.
Baca juga: Amber Heard Dipecat dari Aquaman 2 |
"Cara untuk membangun karakter di film dan serial sangatlah berbeda. Kami bisa pergi ke lebih banyak tempat dan menggalinya. Setiap kali kami bicara tentang karakter, kami mewujudkannya dalam adegan," ujar Malcolm.
"Kami memiliki banyak waktu untuk menampilkan masing-masing tokoh dan membuatnya terasa manusiawi," lanjut dia.
(srs/doc)