Ada satu hal menarik yang patut ditelisik dari komik Jagabumi. Dari empat era yang dibuat oleh tim editor Bumilangit dimasukkan ke dalam rentang waktu dalam jagat ciptaan mereka.
Muatan sarat sejarah khas Nusantara masuk ke dalam cerita-cerita yang ditulis tim editor. Bagaimana cara dan proses penciptaannya?
Menurut Editor Senior Bumilangit Comics, Oyasujiwo, cerita-cerita di dalam komik Jagabumi meski fiksi tapi terinspirasi dari linimasa sejarah Nusantara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharapnya sih dengan membaca Jagabumi, pembaca jadi lebih tertarik lagi untuk menggali lebih jauh sejarah besar Nusantara kita," kata Oyasujiwo ketika mengobrol dengan detikcom, belum lama ini.
"Dulu kan nggak kebayang, oh Majapahit tuh sama koloni Portugis, koloni Belanda, jaraknya seberapa jauh sih. Apakah barengan atau duluan mana. Dengan adanya ini kan, oh jadi tahu lintasan sejarah dan urutannya kayak apa," sambungnya.
![]() |
Oyasujiwo menceritakan jika dalam komik-komik klasik terbitan terdahulu, timeline sejarahnya tidak ada angka tahun.
Terkadang peristiwa yang dimasukkan para komikus senior tidak urut maupun tertukar. Maka tim Bumilangit membaca ulang sejarah Indonesia lalu menempatkan peristiwa di komik sesuai lintasan waktu yang ada.
"Kalau klasik belum menunjuk ke tahun tertentu tapi lalu kita baca ulang sejarah, baru peristiwa di komik di tahun yg sesuai," kata Oyasujiwo.
![]() |
Tim Bumilangit pun memasukkan letusan Danau Toba di komik Jagabumi volume pertama. Momentum itu yang terbilang pas untuk menjadi titik awal dari Jagat Bumilangit.
Peristiwa bersejarah letusan Danau Toba yang dahsyat dan diakui dunia juga ada dalam berbagai penelitian internasional. Tim Bumilangit pun memasukkan sejarah letusan Gunung Krakatau di tahun 1883 sampai letusan Gunung Tambora, serta pembangunan Jalan di Cilacap.
Baca juga: Bumilangit Kenalkan Kembali Jagoan Godam |
"Selain peristiwa kemanusiaan, ada peristiwa alam juga," terangnya.
Selain itu, komik Jagabumi yang memasukkan empat era itu sejak awal memang direncanakan akan terbit sebanyak 8 volume. Kedelapan volume itu bakal rilis secara berkala sampai tahun 2022.
"Naskah masih berjalan, belum selesai keseluruhan ceritanya. Cerita dan gambar, produksinya masih berjalan," tukas Oyasujiwo.
(tia/doc)