Aktor asal Palestina, Waleed Zuaiter menceritakan di mana posisinya ketika Saddam Husein masih berkuasa. Irak sempat menginvasi Kuwait ke 1990.
Waleed Zuiater harus melarikan diri ke Yordania dan menyembunyikan separuh dirinya berlatar belakang Amerika Serikat.
"Saya mencoba menjadi orang Yordania karena diketahui sebagai warga Amerika paling berisiko," ungkap Waleed Zuaiter yang mengatakan ia menyembunyikan rapat-rapat segala dokumen dan visa Amerika Serikat yang ia miliki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia sempat terpisah dari sang istri. Ia meminta bantuan lewat kedutaan besar Inggris. Saddam Husein menahan warga negara Inggris keluar sebagai tahanan secara tidak langsung.
Saddam Husein akhirnya melepaskan sekelompok kecil warga negara Inggris termasuk sang istri di dalamnya.
Secara identitas, Waleed Zuaiter berusaha membuktikan diri bahwa ia adalah aktor asal Palestina dan tak ingin menutupi identitasnya.
Ia menemui jalan panjang dalam menjalani profesinya sebagai aktor di mana sang ayah sempat meragukan kariernya.
Sesaat sebelum dia meninggal, dia memberi tahu Zuaiter.
"Kamu tahu, kamu seorang pejuang."
"Itu sangat berarti bagi saya. Itu adalah validasi paling besar yang pernah saya dapatkan darinya. Itu memberi saya kekuatan ketika kami syuting, karena saya membawa semangat ayah," ungkap Zuaiter.
Series Baghdad Central yang dibintanginya membawa cerita yang mencekam dan rumit. Bisa dibilang ini menjadi peran puncak bagi Waleed Zuaiter yang selama ini dicap lewat peran-peran sebagai teroris.
Namun kisahnya pribadi juga tak kalah menarik. Pernah hidup di masa perang hingga harus melarikan diri dari Kuwait dengan mengganti paspor dan identitasnya adalah drama yang layak diangkat ke dalam film.
Waleed Zuaiter pernah terlibat langsung dalam perang dan pengalaman hidupnya itu juga pantas disebar luaskan.
(doc/doc)