Bulan Oktober rupanya tak hanya menjadi bulan bahasa dan sastra bagi para penulis saja. Tapi juga bulan seni bagi para seniman dan ilustrator.
Dimulai dari awal bulan, selama 31 hari para seniman berpacu untuk menggambar dan saling unjuk gigi kebolehan. Lewat gerakan komunitas Inktober yang dimulai pada pada 2009, para ilustrator ditantang untuk membuat ilustrasi menggunakan material berbahan dasar tinta seperti pulpen dan spidol.
Kali ini, spotlight culture detikcom bakal membahas mengenai proyek komunitas Inktober yang sudah berjalan setengah bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Indonesia, komunitas Inktober juga eksis berdiri sejak tahun 2015. Lewat akun Instagram @inktober.id, selama 31 hari dan 31 gambar, para seniman ditantang untuk berkarya di tengah pandemi.
Kevin dari Inktober Indonesia mengatakan awalnya ia sudah mengikuti Inktober internasional dari tahun 2012 dan merasakan banyak manfaat dari komunitas yang didirikan oleh Jake Parker tersebut.
"Saya akhirnya bikin community page di tahun 2015. Akhirnya Indonesia ada satu wadah yang menampung karya teman-teman Inktober Indonesia," tuturnya saat dihubungi detikcom, Selasa (20/10/2020).
Tahun ini, Inktober Indonesia pun resmi menjadi partner dari Inktober internasional. Jika dilihat dari tahun-tahun lalu, selama gelaran Inktober ada lebih dari 20 ribu karya seni yang masuk.
Untuk Inktober Indonesia tahun ini, sudah ada sekitar 15 ribu yang sudah mengirimkan karya seni dilihat dari hastag yang dikirimkan.
Baca juga: Pandemi Bikin 12 Komikus Garap Komik Pendek |
Pria lulusan Desain Grafis di Malaysia itu mengatakan komunitas ini untuk mewadahi mereka yang suka menggambar.
"Setiap seniman harus menghasilkan satu gambar per-hari, biar para seniman lebih bersemangat. Tiap tahun, kami juga selalu ada lomba buat pemenang dan ada hadiah dari sponsor," katanya.
Dari karya seni yang masuk, Kevin akan posting ulang ke akun Instagram @inktober.id. Karya itu akan dituliskan karya siapa asalkan menggunakan hastag #inktober2020 #inktoberindonesia2020.
Simak artikel berikutnya ya.
(tia/dar)