Buku I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki yang ditulis Baek Se Hee memuat esai pengalamannya saat berjuang melawan rasa depresi berkepanjangan.
Distimia atau depresi berkepanjangan bisa melanda siapa pun termasuk generasi muda. Hal itu yang menimpa Baek Se Hee, penulis asal Korea kelahiran 1990 yang berjuang melawan penyakit distimia.
Tulisan yang menjadi rangkuman dari hasil perbincangan dengan psikiater itulah yang direkomendasi oleh RM BTS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baek Se Hee menceritakan tak diduga ternyata Kim Nam-joon sempat merekomendasikan buku yang ditulisnya kepada ARMY atau fans BTS. Bukunya pun meledak dan disukai pasaran sampai ke Indonesia dan diterbitkan oleh penerbit Haru.
"Saya sendiri adalah ARMY dan juga ngefans dengan RM. Ketika RM merekomendasikan dan memberitahu kepada teman-teman ARMY lainnya. OMG, kok bisa sih," kata Baek Se Hee tertawa saat berbincang dengan penggemar secara daring di Festival Buku Asia, belum lama ini.
![]() |
"Saya kaget dan terharu juga. Saya berasal dari Ilsaan dan RM juga, dia pernah pidato secara khusus untuk Ilsan," lanjutnya.
Dari situ, lanjut Baek Se Hee, dia merasakan ada semacam koneksi dengan RM BTS.
"Saya berterima kasih kepada RM. Berkat rekomendasi dari RM, buku ini bisa terkenal dan dibaca oleh pembaca seluruh dunia," kata Baek Se Hee.
Selain direkomendasikan oleh RM BTS, buku I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki juga mendapat perhatian khusus dari idol K-Pop lainnya.
Hyunjin Stray Kids juga merekomendasikan buku I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki saat Vlive. Dia mengatakan buku yang ditulis Baek Se Hee sangat bagus dan dibacanya menyenangkan seperti konseling.
Leader Seventeen, S.coups, juga menyarankan hal sama saat fansign kepada para penggemarnya, beberapa waktu lalu.
Di Indonesia, buku I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki volume pertama sukses mencapai cetakan ke-10. Volume kedua yang rilis pada Agustus lalu dicetak ulang yang kedua kalinya.
(tia/dar)