Catatan Baek Se Hee, Penulis Korea yang Berjuang Melawan Distimia

Spotlight

Catatan Baek Se Hee, Penulis Korea yang Berjuang Melawan Distimia

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 06 Okt 2020 14:38 WIB
Penulis Korea Baek Se Hee yang menulis buku I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki
Penulis asal Korea Selatan Baek Se Hee Foto: Penerbit Haru/ Istimewa
Jakarta -

Nam Baek Se Hee di industri buku Indonesia melambung berkat Penerbit Haru. Buku penulis asal Korea Selatan yang berjudul I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki 1 dan 2 kini jadi buku terlaris. Siapa sih Baek Se Hee?

Sebelum menulis buku, Baek See Hee bekerja di penerbit selama 5 tahun. Selama 10 tahun, ia mengidap distimia atau depresi berkepanjangan dan gangguan kecemasan.

Kesehatan mental yang memburuk membuat Baek Se Hee mengunjungi psikolog dan psikiater. Pada 2017, akhirnya perempuan kelahiran Seoul tahun 1990 itu menjalani pengobatan dengan obat dan konsultasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat menjalani pengobatan itu, ia merekam hasil konsultasi dengan menuliskannya dan mengunggah ke blog pribadi. Tak disangka, tulisan dari blog itu dibukukan dan rilis perdana di Korea Selatan.

Dalam sesi jumpa penulis yang digelar Penerbit Haru dan Patjarmerah di Festival Buku Asia, Baek Se Hee menceritakan saat ia menjalani terapi mental tak ada buku dari sudut pandang pasien.

ADVERTISEMENT

"Saya berpikir sepertinya yang mengidap penyakit mental bukan cuma saya saja ya, tapi ada orang yang mengalami cerita ini. Awalnya, saya berharap ada yang membaca tulisan di blog saya," tutur Baek Se Hee.

Di blog pribadinya, ada komentar seseorang yang mengalami hal yang sama dengan Baek Se Hee. Di masyarakat Korea, menulis momen sedih dan sulit bukan hal yang lumrah.

"Saya mulai sharing dengan orang tersebut, ternyata cerita yang saya alami jadi penghiburan dan semangat bagi orang lain. Gimana kalau ceritanya menjadi buku," sambungnya.

[Gambas:Instagram]



Buku yang bergenre self improvement dan memuat tulisan berupa esai seperti percakapan antara pasien dan psikiater itu dirangkum dengan gaya populer.

Bagi Baek Se Hee, menulis kembali hasil konsultasi bersama psikiater seperti mengobati diri sendiri.

"Rasanya seperti penyembuhan diri sendiri melalui tulisan. Melihat respons tulisan saya, ternyata banyak nih yang seperti saya. Jadi saling menguatkan dari rasa kesepian, depresi, yang perlahan-lahan jadi menghilang," tukas Baek Se Hee.

Penulis Korea Baek Se Hee yang menulis buku I Want to Die But I Want to Eat TteokpokkiPenulis Korea Baek Se Hee yang menulis buku I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki Foto: Penerbit Haru/ Istimewa

Setelah bukunya rilis di Korea, netizen banyak yang mengkritik tulisan Baek Se Hee karena menjual kesedihan. Dia pun mendapat stigma negatif, tapi suatu hari salah satu personel BTS, RM, merekomendasikan buku ini di media sosialnya.

Hyunjin Stray Kids juga merekomendasikan buku I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki saat Vlive. Leader Seventeen, S.coups, juga menyarankan hal sama saat fansign.

Bagaimana kelanjutan cerita Baek Se Hee berjuang lawan distimia hingga judul buku yang terbilang unik?




(tia/dar)

Hide Ads