.webp)
Bagi kamu penggemar komik Instagram, ada banyak karya anak bangsa yang diapresiasi positif dan disukai. Salah satunya adalah akun @sampahisasi yang diciptakan oleh komikus asal Surabaya, Dhimas Bagus.
Penamaan komik Sampahisasi yang unik menjadi salah satu keunikan tersendiri. Bagaimana awal tercipta komik Sampahisasi yang saat ini memiliki followers sebanyak 412 ribu?
Kepada detikcom, Dhimas Bagus menceritakan sejak kecil sudah menggeluti dunia menggambar tapi sayangnya setiap kali ikut kompetisi tidak pernah menang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di saat bersamaan, aku ngerasa kerja jam 8 pagi sampai 5 sore itu capek banget, mau idealis terjun ke dunia gambar ke dunia yang bahkan aku merasa aku bukan yang terbaik di situ," ucap Dhimas.
Saat platform media sosial Instagram naik daun, ia mulai mencoba mengunggah komik strip. Pada 31 Agustus 2016, unggahan pertama dari komik Instagram yang awalnya bernama Wasted itu pertama kali dipublikasikan.
"Daripada tangan ini diam, skill bakal hancur. Aku bikin apa pun biar tangan ini bergerak," katanya bersemangat.
 Komik Strip Sampahisasi di Instagram Foto: @sampahisasi/ Instagram |
Dari yang bernama Wasted dan menjadi proyek iseng-iseng, kini Dhimas terjun ke dunia komik strip sepenuhnya. Lulusan Manajemen Pemasaran di Universitas Negeri Surabaya itu pun mengganti nama komik stripnya yang familiar di telinga masyarakat Indonesia.
Baca juga: Bumilangit Kenalkan Kembali Jagoan Godam |
Nama sampahisasi pun dicetuskan Dhimas. Komik strip Sampahisasi juga dinilai Dhimas penuh dengan teori marketing dan menjadi sebuah peruntungan baginya.
Menurut Dhimas, dia menganggap konten komik strip yang dibuatnya selama ini adalah hal yang sia-siap. Ia mengibaratkan karyanya sebagai sampah.
"Yang aku bikin ngelempar sampah, ya sudah sih biar nggak berekspetasi tinggi juga. Jadi anggapan awalnya adalah sampah. Kalau nggak lucu kan ya udah kan karya sampah juga," cerita Dhimas dengan alasan yang terkesan sepele.
Komik strip Sampahisasi memuat konten karya komik yang humor dan terinspirasi dari kejadian sehari-hari yang ada di sekitar sang komikus. Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Simak artikel berikutnya ya.
(tia/doc)
