Kembali ke tahun 60-an, warga Amerika Serikat langsung diingatkan tentang pembunuhan presiden ke-35 Amerika Serikat, John F Kennedy. Apa alasan Steve Blackman, sebagai showrunner The Umbrella Academy, membawa kembali insiden tersebut?
Dalam obrolan dengan detikcom melalui video call belum lama ini, Steve mengaku sengaja memilih satu kasus yang bisa menjadi inti cerita tanpa merusak linimasa. Pembunuhan John F Kennedy pun dianggap tepat.
"Aku sangat menyukai penceritaan di musim kedua tentang pembunuhan John F Kennedy. Musim kedua hanya terjadi dalam kurun waktu 10 hari. Aku memilih 1 cerita yang bisa dihubungkan dalam kurun waktu 10 hari. Sehingga aku memilih kasus tersebut sebagai inti dari cerita yang membuat musim kedua ini berbeda," ungkap Steve Blackman.
Selain itu terkait isu rasisme hingga LGBTQ+ yang dibahas di musim kedua, Steve Blackman ingin menunjukkan dibanding tahun 1963, sudah banyak kemajuan yang dialami masyarakat Amerika Serikat dalam melawan isu tersebut. Walaupun begitu, ia berharap publik bisa lebih keras berusaha karena perjuangan belum usai.
![]() |
"Ketika kami syuting, pengaruh Black Lives Matter masih belum sebesar saat ini. Sebenarnya kami ingin memperlihatkan seperti apa menjadi orang berkulit hitam atau gay di Dallas pada tahun 1963," lanjutnya.
"Banyak sekali kesulitan yang dihadapi mereka di tahun 1963. Namun dengan kampanye Black Lives Matter saat ini, kita seperti diperlihatkan bahwa publik sudah membuat banyak kemajuan. Namun ke depannya masih banyak kemajuan yang bisa kita buat untuk menghilangkan rasisme dan mengakhiri kekerasan. Kita harus berusaha lebih baik lagi," pungkasnya.
The Umbrella Academy saat ini sudah bisa disaksikan di Netflix. Musim kedua berpusat pada ketujuh kakak-beradik keluarga Hargreeves yang terjebak di tahun 60-an dengan segala isu.
Mereka kembali dihadapkan dengan bencana kiamat yang harus dicegah. Bagaimana akhir dari petualangan mereka? Simak ke-10 episodenya di Netflix.
Simak Video "Netflix Indonesia Turun Harga!"
[Gambas:Video 20detik]
(dal/tia)