Di penghujung tahun, Kinara Darma kembali unjuk gigi di festival seni berbasis teknologi bernama Wave of Tomorrow pada 20-29 Desember 2019 di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Siapa sih Kinara Darma?
Kinara yang berarti 'titik temu' dan Darma yang artinya 'kebajikan' merupakan hasil kolaborasi dari duo seniman visual, Yoga Prathama dan Utari Intan. Berdiri pada 2016, Kinara Darma menggabungkan antara kata-kata, visual, dan interaktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada satu lagi yaitu audio, karena kita punya kesadaran berkarya dari Indonesia yang dekat dengan budaya storytelling atau budaya oral. Kekuatan storytelling dengan suara, sangat membantu memberi rasa sih," ungkap Yoga ketika diwawancarai di kawasan Senopati, Jakarta Selatan akhir pekan lalu.
![]() |
Sejak awal berdiri, Kinara Darma ingin mengaktifkan semua panca indera dari pengunjung yang melihat-lihat karya instalasinya.
"Peran Kinara Darma dari awal tuh, we want to activate semua panca indera. Pengin di-activated, orang yang mau melihat karya kita, semua sense itu aktif," lanjut Yoga.
Utari yang lulusan sebuah universitas di Malaysia itu juga menambahkan, "Sejak awal menikah dengan Yoga tuh, membuat Kinara Darma ini tentang manusia. Gimana manusia bisa hidup dan segala macamnya, punya senses yang kuat."
Di setiap karya Kinara Darma, lanjut Utari, mereka berusaha menciptakan karya yang membuka panca indera yang dikasih Tuhan.
"Kata kuncinya adalah karya kami bisa membawa suatu dampak bagi pengunjung yang melihat, merasakan, dan mengalami pengalaman berada di karya instalasinya," timpal Utari.
Simak artikel berikutnya.
(tia/doc)