Ironi Air Sungai Tercemar dan Gaya 'Mooi Indie' di Karya Instalasi Ini

Ironi Air Sungai Tercemar dan Gaya 'Mooi Indie' di Karya Instalasi Ini

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 17 Sep 2019 17:20 WIB
Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Lewat karya instalasi 'Mooi Indie 21st Century', seniman asal Bandung Andrita Yuniza mengkritik isu lingkungan yang terjadi di sekitarnya. Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini memakai konsep gaya lukisan 'Mooi Indie' yang pernah jaya di Indonesia.

Kontradiksi antara gaya 'Mooi Indie' dan isu yang diangkat Andrita memang ironi. Menurutnya, seharusnya gaya 'Mooi Indie' yang menampilkan keindahan alam terlihat dalam lingkungan yang sebenarnya.

"Cantiknya alam dan lingkungan Indonesia itu kan fakta zaman dulu ya. Nyatanya sekarang semua nggak elok, sungainya, lautnya, relasi bangunannya nggak baik. Nah lewat karya saya ini interpretasi dari 'Mooi Indie'," ungkap Andrita ketika mengobrol dengan detikcom di Komunitas Salihara, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ironi Air Sungai Tercemar dan Gaya 'Mooi Indie' di Karya Instalasi IniFoto: Tia Agnes/ detikHOT


Kata 'elok' pun mengalami degradasi. Dalam karya instalasi tersebut, Andrita menyentil tercemarnya air sungai yang ada di Bandung, Jawa Barat.

Ia membentuk 10 bola-bola seperti Dragon Ball, dan di dalamnya terdapat sampel air sungai yang didatangi. Ada air sungai berwarna bening, kuning, hijau hingga merah tua.

Seniman yang meraih 'Young Artist Award' dari ArtJog 2019, juga menerangkan kalau air sungai saja sudah tercemar, manusia mau mengambil dari sumber daya mana lagi. "Buka cuma isu alam, kalau orang semakin spiritual jadi seharusnya lebih seimbang antara manusia dan alamnya," katanya.




(tia/dar)

Hide Ads