Saat ini, Irfan sudah 'dilamar' oleh Sullivan+Strumpf Gallery yang berbasis di Australia-Singapura. Dia mengatakan setelah Art Stage Jakarta 2016 lalu, pemilik galeri Ursulla Sullivan dan Joanna Strumpf datang ke Bandung.
"Dia mengunjungi studio saya, tapi sebelum itu kami sudah kenal melalui akun Instagram," ujarnya kepada detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum itu, Irfan juga dilirik oleh Wei Ling Kuala Lumpur, Malaysia. Karyanya pun dimiliki oleh Jeonbuk Museum of Art, Jeonju, Korea Selatan. Lalu dikoleksi Alexander Tobi, Dubai, Mariska J.van Zelst-de Wit dari Belanda, Bryan Tan asal Singapura, dan lain-lain.
![]() |
Tahun lalu, pameran tunggal dan kolektif rajin digelar Irfan. Tak hanya menggelar solo di Jeonju tapi juga di Kuala Lumpur dan Bandung. Di tahun yang sama, karyanya dilibatkan dipamerkan di ajang UOB Painting of the Year Awards di Ciputra Artpreneur Jakarta, Mild Encounter, Boston Gallery, Filipina, Seoul Affordable Artfar dengan EK Art Gallery, Seoul, Korea Selatan, dan lain-lain.
Dalam waktu dekat, Irfan pun akan menyelenggarakan eksibisi solo.
![]() |
"Sekarang masih disiapkan. Mudah-mudahan tahun depan lancar, ide masih dirancang. Kemungkinan akan bermain-main dengan reduksi seluruh elemen visual hingga tahap material. Tidak hanya dengan medium kertas saja, material industrial umum turut dihadirkan," pungkas Irfan.
Karya-karya Irfan bisa dilihat di akun Instagram pribadinya di https://www.instagram.com/hendrianirfan/.
Baca Juga: Irfan Hendrian Eksplorasi Lukisan dengan Bahan Kertas
(tia/mmu)