Belajar Material Kertas dalam Berkarya, Irfan Hendrian Residensi ke Korea

Spotlight

Belajar Material Kertas dalam Berkarya, Irfan Hendrian Residensi ke Korea

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 24 Jan 2017 15:30 WIB
Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Marina Bay Sands Expo - Irfan Hendrian tak ingin tanggung-tanggung dalam mempelajari material kertas. Bahkan seniman kelahiran 1987 ini sampai menetap dan berkarya (residensi) di Jeonju, Korea Selatan selama tiga bulan lamanya pada April hingga Juni 2016 lalu.

Irfan terpilih dalam program residensi karena pertukaran seniman dari Jeonbuk Museum of Art (Jeonju) dengan Gerilya Artist Residency Program dari Bandung. Dia menjadi salah satu seniman yang tergabung dalam Ruang Gerilya.

"Dari Bandung saya dan Patriot Mukmin yang terpilih," ujarnya ketika ditemui di Art Stage Singapore 2017, Marina Bay Sands Expo and Convention Center, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sana, Irfan belajar banyak hal. Selama residensi dia meneksplorasi sejarah kertas dan pengaruh gerakan seni modern Mono Ha di Jepang dan Korea Selatan. Sedangkan kota tempat tinggalnya di Jeonju, hanyalah kota kecil tak sebanding dengan Seoul, dan kota-kota lainnya.

Baca Juga: Irfan Hendrian Eksplorasi Lukisan dengan Bahan Kertas

Namun, justru di kota tersebut Irfan belajar tentang sejarah pembuatan kertas (hanji) yang cukup panjang. Dia menjelaskan di era keemasan Goryeo, kualitas kertas hanji sangat terkenal dan sampai diekspor hingga Negeri Tirai Bambu.

"Metode Mono Ha saya implementasikan karena ide sangat berorientasi terhadap material, menciptakan narasi ekspresi dari karakter dan bagaimana kertas diproses, serta bagaimana sejarah kertas mempengaruhi budaya," tutur Irfan.

Dua karya hasil residensi dan yang terbaru dipajang di booth Sullivan+Strumpf Gallery di ajang Art Stage Singapore 2017 pada 12-15 Januari lalu. Belakangan karya-karyanya turut dipajang oleh galeri seni yang berbasis di Australia-Singapura tersebut.

Irfan pernah menggelar pameran tunggal di tahun 2011 'Secular World' di Asbestos Artspace, Bandung. Setahun kemudian, dia menggelarnya di Via Via Yogyakarta yang berjudul 'Logical Aesthetic'. Di tahun 2016 usai residensi dia menggelar eksibisi di Jeonbuk Museum of ARt Residency Pogram, Jeonju, Korea, Selatan yang berjudul 'Terrene'.

Di tahun yang sama, Irfan juga menggelar eksibisi tunggal di Wei Ling Gallery, Kuala Lumpur, Malaysia, yang berjudul 'Sediments'. Serta ditampilkan lagi di Galeri Hidayat, Bandung.

(tia/mmu)

Hide Ads