Ardhito Pramono menggelar konser bertajuk '...From His Backyard, Online #HappyConcert with Ardhito Pramono and Friends' pada Senin (8/6/2020). Konser itu dimulai pukul 20.00 WIB dan dibuka dengan 'Trash Talkin'.
Seperti judul konsernya, penonton yang menonton dari rumah masing-masing seakan diajak bertandang ke rumah Ardhito dan duduk di halaman belakang untuk kemudian melihat ia bermain musik bersama teman-temannya.
Malam itu Ardhito tidak tampil sendiri, ia tampil bersama band pengiringnya yang dinamai The Piranhas. Band itu beranggotakan Ignatius Angga, Jojo, Iman Prasetya, Iis Darmawan, dan Ari Wicaksono yang diperkenalkan satu per satu oleh Ardhito sejak awal konser.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria berkacamata itu lalu melanjutkan penampilannya dengan membawakan 'Say Hello', '925', hingga 'Fake Optics'. Seperti biasanya, Ardhito malam itu tampil dengan kibornya, hanya saja, sesekali ia memainkan gitar.
Rupanya pria kelahiran 22 Mei 1995 itu juga mengajak bintang tamu dari negara tetangga. Bintang tamu pertama adalah Benjamin Kheng asal Singapura. Musisi yang juga merupakan personel dari band The Sam Willows itu tampil membawakan dua lagu, salah satunya berjudul 'Wicked'.
Selepas Benjamin Kheng tampil, giliran Ben&Ben yang merupakan band asal Filipina tampil. Sama seperti Benjamin Kheng, Ben&Ben juga membawakan dua lagu, yakni 'Doors' dan lagu berbahasa Tagalog yang berjudul 'Pagtingin'.
Semua penampil itu tampil secara jarak jauh dari negara masing-masing. Kembali ke Ardhito Pramono, dirinya kemudian membawakan 'I Place My Heart', 'Bila', hingga 'Plaza Avenue'.
Malam itu, Ardhito cukup banyak bercerita para penggemarnya yang menonton. Meskipun ia tidak dapat berinteraksi langsung dengan mereka, hanya saja ia kerap memberi gambaran mengenai lagu yang akan ia bawakan.
Misalnya sebelum membawakan 'Here We Go Again / Fanboi' ia mengatakan, "Kalau malam-malam gini teringat gebetan yang terhambat sama COVID 19 jadi nggak bisa ketemu, hanya satu hal yang ingin saya katakan, ow shit, here we go again."
![]() |
Ardhito Pramono tidak lupa mengapresiasi timnya yang telah bekerja keras hingga acara tersebut dapat terselenggara dengan terbilang lancar. "Ini adalah pertama kalinya live Ardhito Pramono bersama The Piranhas. Tiga hari belakangan ini kami banyak drama-drama, but we come up to this, this is our hard work," ungkapnya.
"Gue ingin tepuk tangan dulu nih buat anak-anak produksi," sambung dia sambil melambaikan tangan ke kamera.
Konser virtual itu dilanjutkan dengan guyonan antara Ardhito dan para anggota bandnya. Kelakar yang mereka lontarkan sebenarnya terdengar 'garing' selayaknya candaan yang kerap diasosiasikan dengan guyonan ala bapak-bapak.
![]() |
Akan tetapi, para penggemar Ardhito tampaknya tetap terhibur. Hal itu terlihat dari komentar di kolom live chat yang terdapat di sudut kanan layar. Interaksi gaya baru itu memang masih terasa asing bagi orang-orang yang terbiasa menyaksikan konser secara langsung, akan tetapi setidaknya interaksi antara artis dan penonton tidak benar-benar hilang dan masih dapat terjalin.
Layaknya mendengarkan curahan hati kawan di halaman belakang rumahnya, sebelum membawakan 'The Sun', Ardhito sempat bercerita bahwa dulu ia pernah diejek oleh perempuan yang ia sukai. "Gue soalnya punya past trauma, gue suka dibully sama mantan gebetan gue," kenangnya.
Dalam penampilannya, ia sekaligus berpesan pada mereka yang menonton agar tidak mudah menyerah. Sebab menurutnya, akan ada hal baik yang menanti setelah sejumlah kegagalan dan kesulitan.
"Jangan putus semangat, pasti ada sesuatu spesial menunggu teman-teman di rumah. Saya bukan apa-apa sebelum saya karang lagu yang sangat simple," ucapnya. Ia kemudian memainkan 'Bitterlove', lagu hits miliknya yang tampaknya telah ditunggu-tunggu penonton.
Meski para penonton tidak terlihat, beberapa dari mereka menuliskan keinginan mereka untuk mendengarkan lagu 'Bitterlove' di kolom Live Chat sejak pertengahan konser. Tampaknya dalam konser virtual, kolom tersebut berfungsi sebagai pengganti teriakan penonton dalam konser langsung.
Menjelang akhir, Ardhito Pramono kembali mengucapkan terima kasih pada sejumlah pihak yang membantunya mewujudkan berjalannya konser tersebut. Ia pun menutup konsernya dengan 'Superstar' dan 'Happy'. " Semua yang nonton, jangan lupa kalau kita adalah superstar untuk orang-orang sekitar," pesannya jelang akhir acara.
Konser Ardhito boleh jadi pengobat rindu bagi penggemarnya dan bagi kita semua yang telah merindukan konser. Tidak hanya itu, cara baru dalam berkonser ini juga menjadi bukti bahwa musik selalu menemukan jalan untuk merespons zaman dalam kondisi apapun, termasuk di tengah pandemi.
(srs/dar)