Sujiwo Tejo Bicara soal Jokowi hingga 'Tuhan Maha Asyik'

Sujiwo Tejo Bicara soal Jokowi hingga 'Tuhan Maha Asyik'

Devy Octaviany - detikHot
Minggu, 08 Mar 2020 15:58 WIB
Sujiwo Tejo saat ditemui di kawasan Karawang.
Sujiwo Tejo (Foto: Rifkianto Nugroho/detikFoto)
Jakarta -

Sujiwo Tejo kerap wara-wiri di acara debat sebagai pengamat sosial politik. Ia juga aktif sebagai aktor, dalang, hingga penulis.

Perjalanan kariernya sudah begitu panjang di dunia kesenian. Selain sebagai aktor, ia juga menjalani masa mudanya dengan berbagai karya idealis, seperti tentu saja di panggung teater hingga dunia musik.

Tapi kini ada yang hilang dari diri Sujiwo Tejo, salah satunya adalah sifatnya yang meledak-ledak. Bahkan di Twitter, Sujiwo Tejo aktif menyuarakan tagar #TuhanMahaAsyik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin karena usia," katanya sambil tertawa.

"Waktu aku masih muda, aku yakin kebenaran itu ya, itu gitu. Makin ke sini, kebenaran ternyata banyak. Makanya aku sering diingatkan Kyaiku, tiada ayat yang mengatakan berlomba-lombalah kamu di dalam kebenaran. Yang ada berlomba-lombalah kamu di dalam kebaikan. Karena kebenaran itu banyak banget, nggak bisa dilombakan. Dulu saya membuktikan segitiga siku-siku itu, dalilnya pythagoras dengan dua cara," sambung Sujiwo Tejo.

ADVERTISEMENT

Sujiwo Tejo melanjutkan komentarnya soal dua cara itu, yaitu dengan memakai akar kuadrat, lalu cara yang memakai trigonometri. "Pakai sinus consinus, sinus kuadrat," tutur pria yang pernah kuliah di Jurusan Matematika Institut Teknologi Bandung itu.

Ia juga menceritakan tentang pengalamannya membaca skripsi dari anak mahasiswa Universitas Brawijaya. Ternyata di dalamnya, tertuang 21 cara untuk membuktikan segitiga siku-siku.

"Kalau misalnya kamu berdua usiamu nggak terlalu tua, agar tak merepotkan anak-anak. Itu ternyata kebenarannya macam-macam. Biarkan kita sampai tua, kita dirawat, merepotkan. Ini kesempatan anak untuk beramal. Coba, kalau nggak ada kita yang sakit, mereka nggak kumpul," ungkapnya.

Sujiwo Tejo dikenal garang berkomentar dan kritis dalam menyikapi sebuah permasalahan negara. Dia ternyata juga memiliki sudut pandang jauh ketika diminta menilai pemerintahan saat ini.

"Mungkin Pak Jokowi jelek. Mungkin loh ya, mungkin, aku nggak tahu. Dia nggak bagus dalam memimpin, tapi siapa tahu kalau bukan Pak Jokowi mungkin lebih jelek lagi. Misalnya nggak, kita serang Pak Jokowi, tapi siapa tahu ini yang terbaik," katanya bijak.


Hide Ads