Karya seni video mapping biasanya diproyeksikan ke sebuah bangunan tua dengan penuh artistik. Tapi bagaimana kalau karya tersebut ada di bangunan tampak depan Terminal Eksekutif Anjungan Agung Bakauheni?
Itulah yang dilakukan After Party Experiment atau A.P.E asal Bali. Ruang eksperimen seni visual yang dibentuk oleh Kokok dan Yudi Chandra kerap berkolaborasi dengan teater, musik, tari, dan lukisan.
Di proyeknya kali ini, APEmotion berkolaborasi dengan Jonas Sestakresna. Seniman asal Bali itu menceritakan tentang gagasan architectural video mapping yang dipakainya kali ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini architectural video mapping bukan seperti video mapping di bangunan tua. Ini ada program yang ditembakkan ke sisi depan bangunan terminal eksekutif," kata Jonas ketika diwawancara awak media, Sabtu (15/2/2020).
Baca juga: H(ART)BOUR Festival Gandeng Belasan Seniman |
Di karya video mappingnya, Jonas menginteroretasi kenangan-kenangan masyarakat selama berada di pelabuhan.
"Yang paling menarik itu ketika kapal akan bersandar. Setengah penumpang pasti keluar dan menarik sekali dilihatnya. Mungkin idenya agak abstrak tapi kami bermain dengan cahaya," lanjutnya.
Dia pun menambahkan, "Kalau video mapping biasanya pakai satu program. Ini saya pakai 4 program untuk mempresentasikan cahaya. Lebih ke permainan cahaya saja."
Video mapping APEmotion dan Jonas, bisa dilihat ketika orang-orang yang mau naik kapal atau berlabuh di Terminal Eksekutif Anjungan Agung Bakauheni. Karya seni multimedia nan spektakuler yang dibuat dalam H(ART)BOUR Festival memukau orang-orang yang berada di lokasi semalam.
"Mudah-mudahan seni interaktif bisa diterima oleh masyarakat," pungkasnya.
(tia/dal)