Farah Wardani dipercaya sebagai Direktur Eksekutif Yayasan Jakarta mengganti Ade Darmawan. Pematung Dolorosa Sinaga pun menjadi Direktur Artistik Jakarta Biennale 2020.
Dolorosa Sinaga mengatakan seni merupakan warisan manusia untuk esok. Jakarta Biennale 2020 memanggil mereka yang peduli akan isu kemanusiaan, penyalahgunaan kuasa akan ekspresi seni dan budaya, kehancuran lingkungan, perampasan hak kesejahteraan dan kesetaraan gender.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang saatnya kita mengkonsolidasi imajinasi dan kreativitas, tanpa takut akan ancaman akan ekspresi seni dan budaya demi keberlangsungan dan warisan kemanusiaan," ungkap Dolorosa.
Digelar di Pasar Seni Ancol, Jakarta Biennale kali ini melakukan dua jalur pendekatan artistik yakni seni rupa di ruang publik dan arsip sebagai medium artistik.
![]() |
Direktur Pasar Seni Ancol, Mia Maria, mengatakan lokasi Jakarta Biennale kali ini punya area yang cukup memadai untuk menampung karya seni.
"Pasar Seni Ancol punya sejarah yang panjang dalam peta seni rupa Indonesia. Ada banyak sekali pameran penting yang pernah diadakan di tempat kami. Jadi tentu saja kami dengan senang hati mendukung Jakarta Biennale 2020 ini," pungkas Mia Maria.
Jakarta Biennale merupakan perhelatan akbar seni rupa kontemporer yang digelar sejak tahun 1974. Mulai 2009, Jakarta Biennale diselenggarakan dalam skala internasional, dan sebelumnya Jakarta Biennale 2017 mengusung tema 'JIWA'.
(tia/wes)