Selama beberapa kali penyelenggaraan Jakarta Biennale 2017, persoalan urban Ibu Kota beserta kompleksitas di kota-kota lainnya kerap menjadi fokus utama. Kali ini, persoalan menyebar dan sesuai dengan tema 'Jiwa' yang diusung penyelenggara.
Apa kata Melati Suryodarmo?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, dalam karya-karya Jakarta Biennale kali ini, Melati menegaskan seniman yang berpartisipasi juga menyinggung persoalan urban. Misalnya tumbangnya pohon yang ditampilkan oleh Robert Zhao Renhui, ada juga pensil yang dikaryakan oleh Hanafi. Serta I Made Djirna dengan karya seni instalasi mengagumkan.
"Artinya kan banyak obyek yang diikat dengan keseharian masyarakat kita. Ada standar artistik dan nilai dalam seni rupa tertentu," tutur Melati.
Jakarta Biennale 2017 menampilkan 51 seniman dari Indonesia dan mancanegara mulai 4 November-10 Desember 2017. Sebagian besar karya para seniman sudah dikenal publik umum.
Baca juga: Komunitas Bissu Buka Jakarta Biennale 2017 |
(tia/tia)