Berbeda dengan perhelatan sebelumnya, Jakarta Biennale kali ini berlangsung di tiga lokasi berbeda. Lokasi utama adalah Gudang Sarinah Ekosistem (GSE) yang berada di Jalan Pancoran Timur. Lokasi kedua dan ketiga yakni Museum Fatahillah serta Museum Seni Rupa dan Keramik di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
Sebanyak 51 seniman dipilih oleh tim kurator yang terdiri dari Annisa Gultom dan Hendro Wiyanto asal Jakarta, Phillippe Pirotte (Frankfurt), dan Vit Havranek (Praha).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Komunitas Bissu Buka Jakarta Biennale 2017 |
"Kita tahu praktik kerja para seniman, ngapain, dan memberikan keleluasaan bagi mereka ingin memajang karya seperti apa," ujar Melati Suryodarmo kepada detikHOT ditemui di sela-sela pembukaan Jakarta Biennale, Sabtu (4/11/2017).
Misalnya saja Dolorosa Sinaga yang dikenal sebagai pematung. Di Jakarta Biennale, dia memajang banyak koleksi yang diboyong dari studio.
"Saat kita berdiskusi oh ternyata jiwanya Dolorosa Sinaga adalah studionya. Dan dia boyong apa saja yang ada di studio seperti patung-patung berukuran besar dan kecil untuk dipamerkan di Gudang Sarinah Ekosistem. Studionya menjadi konsep jiwa bagi Dolorosa Sinaga," lanjut Melati.
Para seniman yang berpartisipasi di antaranya adsalah Abdi Karya (Indonesia), Afrizal Malna (Indonesia), Alastair MacLennan (Inggrs), Alexey Klyuykov, Vasil Artamonov & Dominik Forman (Republik Ceko), Ali Al-Fatlawi & Watiq Al-Ameri (Swiss), Aliansyah Caniago (Indonesia), Arin Rungjang (Thailand), Dwi Putro Mulyono atau Pak Wi (Indonesia), Em'kal Eyongakpa (Cameroon), Eva Kot'átková (Republik Ceko), I Made Djirna (Indonesia), I Wayan Sadra (Indonesia), Luc Tuymans (Belgia), Otty Widasari (Indonesia), Ximena Cuevas (Meksiko), dan lain-lain.
Di Jakarta Biennale kali ini tak hanya memajang karya seni, namun juga seni performans serta karya retrospektif. Yayasan Jakarta Biennale pun menerbitkan tiga buku yakni 'Dari Kandinsky Sampai Wianta' karya Siti Adiyati, 'Melampaui Citra dan Ingatan' karya Bambang Bujono, dan satu buku tentang Semsar Siahaan.
Saksikan video Pembukaan Jakarta Biennale 2017 di sini:
(tia/nu2)