Jeihan Sukmantoro Berpulang, Apa Sih Makna Lukisan 'Mata Hitam'?

Jeihan Sukmantoro Berpulang, Apa Sih Makna Lukisan 'Mata Hitam'?

Tia Agnes - detikHot
Sabtu, 30 Nov 2019 11:56 WIB
Jeihan Sukmantoro Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Pelukis senior Jeihan Sukmantoro meninggal di usia 88 tahun. Jenazahnya tengah bersemayam di rumah duka di Jalan Padasuka, Bandung, Jawa Barat.

Tak banyak yang tahu makna di balik lukisan 'mata yang dihitamkan' di karya-karya sang maestro. Jeihan pertama kali melukis lukisan 'mata hitam' pada 1963 lewat karya berjudul 'Aku'.

Karya tersebut menampilkan potret Jeihan ketika masih kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dua tahun kemudian, ia melukis 'Gadis' dan sampai puluhan tahun berikutnya lukisan 'mata hitam' masih eksis dilukisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jeihan menuturkan lukisan 'mata hitam' punya makna mendalam di baliknya. 'Mata hitam' adalah gagasan Jeihan soal kepercayaan mistis masyarakat Jawa tentang ketidakmampuan manusia biasa dalam meramal masa depan.




Tapi adsa juga yang menganggap lukisan 'mata hitam' Jeihan merefleksikan spiritualitas sang seniman. Jeihan juga mengatakan obyek atau subyek yang 'mata dihitamkan' membawa dirinya pada banyak hal yang tak pernah diraih oleh mata terbuka.

"Sesuatu yang terlihat belum tentu baik dan begitu juga sebaliknya," ungkap Jeihan, saat diwawancarai di Museum MACAN, kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada April 2019.

Pelukis yang juga pendiri Studio Seni Rupa Bandung itu juga menuturkan 'mata hitam' merupakan respons terhadap segala peristiwa yang terjadi di masa tersebut.

"Ini adalah respons saya terhadap peristiwa-peristiwa politik yang terjadi di dekade 1960-an," ujar Jeihan.

Jenazah rencananya akan dimakamkan di kawasan sekitar studio miliknya di Jalan Padasuka, Bandung, Jawa Barat.


(tia/dar)

Hide Ads