Ketika Si Juru Kisah tiba, keduanya justru mengakhiri hidup dengan cara tak biasa. Disutradarai Iswadi Pratama, pertunjukan 'Kursi-Kursi' membuka Festival Teater Jakarta (FTJ) 2019 pada Selasa (12/11/2019) malam.
Selama 2 jam lamanya, pentas 'Kursi-Kursi' dengan artistik panggung sederhana mampu membuat penonton terbuai, tertawa dengan adegan kocak keduanya sampai terdiam haru. Lakon yang diadaptasi dari karya Eugene Ionesco juga pernah dipentaskan di Toyoma, Jepang, pada Agustus 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Afrizal Malna, menuturkan FTJ tahun ini secara khusus memberikan ruang pada persoalan 'Drama Penonton'. Selama ini FTJ kerap fokus pada permasalahan artistik maupun pemanggungan saja, bukan penonton.
![]() |
"Indeks masalah yang ada bukan merambah ke persoalan penonton. Kami merasa mengapa tidak membahas dan mengulik kembali ruang penonton itu," tutur Afrizal di Gedung Teater Besar, Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.
Digelar sejak tahun 1973, festival teater tertua di Indonesia itu sukses membentuk berbagai kelompok teater dan kultur kota Jakarta sebagai pusat kesenian di Indonesia. Sesuai tradisi, sebanyak 15 grup teater berkompetisi di FTJ 2019.
Dari wilayah Jakarta Timur ada Teater Camuss, Castramardika, dan Sanggar Teater Jerit. Dari wilayah Jakarta Utara ada amatirujan, Teater Cahaya, dan Maura Lintas Teater.
Dari wilayah Jakarta Pusat, ada Teater Petra, Teater Indonesia, dan Unlogic Theatre. Jakarta Barat oleh Teater Asa, Teater Nusantara, dan Teater Lab Teater Lumbung, serta Jakarta Selatan ada Teater Labo El Aktor, Teater Ciliwung, dan Teater Pojok.
FTJ 2019 berlangsung mulai 12-29 November 2019 di kompleks TIM, Jakarta Pusat.
(tia/dar)