Rano Karno mengatakan ada saran-saran yang ingin dia bawa ke komisi di mana tempat para artis dan seniman berkumpul itu. Saran-saran tersebut meliputi pendidikan, kurikulum dan lain-lain.
"Sekarang namanya revolusi tentang teknologi segala macam sekarang anak-anak itu berkompentasi nggak bisa lagi udah nggak ada paper, bahasa koran aja udah nggak ada jadi buku-buku itu kepada komponen teknologi pasti mahal. Jadi dulu namanya iPad mahal sekarang murah," ucap Rano Karno di kediamannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Ada banyak hal yang berubah, Rano Karno teringat saat sekolah dia masih sering melihat gambar-gambar pahlawan di dinding kelas, beda dengan sekarang. Dahulu juga ada tugas membuat prakarya yang mudah tapi bisa memberikan ilmu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara pendidikan zaman dahulu dirasa Rano Karno sangat luar biasa dan punya strategi. Untuk motorik, anak-anak zaman dulu suka beraktivitas dengan banyak permainan seperti karet, dan banyak lainnya.
"Motorik cuma dua aja sekarang, jempol doang. Makannya semuanya gemuk karena jarang gerak," tukasnya sambil tertawa.
"Olahraga harus kita pilih seperti apa yang cocok untuk dunia sekarang. karena anak-anak zaman sekarang jarang mau olahraga. Bukan nggak bergerak, jarang olahraga. Dan untuk mencapai satu produk undang-undang, itu harus dibicarakan dengan semua fraksi, semua partai. Misalnya partai kami punya tujuan seperti ini, menurut kalian bagaimana gitu ayo kita bahas dan diskusi," pungkas Rano Karno.
Eksklusif! Metamorfosis Rano Karno, dari ''Si Doel'' Jadi Pejabat Negara:











































