Program tersebut ditujukan bagi penulis perempuan berkulit hitam, Asia, minoritas, dan kaum pekerja. Selama ini ia merasa para penulis perempuan kejahatan belum mendapatkan suara dalam industri buku.
Menurut JK Rowling, menulis fiksi kejahatan di belakang nama samaran untuk memastikan buku-buku saya dinilai berdasarkan kelayakan dari tulisan itu sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi saya tahu betapa sulitnya ketika Anda pertama kali masuk ke tempat kejadian sebagai penulis yang tidak dikenal," katanya dilansir dari Guardian, Kamis (11/4/2019).
Buku-buku Harry Potter ciptaannya ditolak 12 penerbit sebelum berakhir dengan Bloomsbury. Ketika ia menulis novel kriminal pertamanya dengan nama samaran, ia diberitahu oleh salah satu penerbit bahwa karyanya tidak akan mengalami kesuksesan.
Salah seorang penulis Martina Cole yang mendapat kursus dari program Killer Woman menuturkan di bisnis penerbitan, penulis perempuan dengan genre novel kriminal tak banyak mendapat tempat yang pas dan sebanding dengan pria.
"Teman-teman saya mengatakan 'orang-orang kelas pekerja seperti kita tidak bisa menulis buku'," katanya.
"Itu 30 tahun lalu dan betapa gugupnya saya ketika pertama kali bertemu dengan penerbit saya, Headline. Ini adalah dunia yang benar-benar baru dan asing bagi saya," pungkasnya.
Tonton juga video Potterhead! Studio Harry Potter akan Buka Bank Gringotts di London:
(tia/doc)