2 Dekade Sore dari Pencarian Jati Diri hingga Loyal Terus Bermusik

Main Stage

2 Dekade Sore dari Pencarian Jati Diri hingga Loyal Terus Bermusik

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Rabu, 13 Mar 2019 18:10 WIB
Sore bersama additional player di kantor detikcom. Foto: Asep Syaifullah/detikHOT
Jakarta - Tahun ini, hampir dua dekade Sore berkarya bersama. Meski baru benar-benar terbentuk pada 2001, namun perkenalan para personel Sore sudah terjalin sejak 1995. Dua tahun setelahnya, pada 1997, mereka mulai mencoba membuat lagu bareng.

Puluhan tahun bermusik bersama-sama, Ade Firza Paloh (vokal, gitar), Awan Garnida (bass, gitar), Reza Dwi Putranto (gitar) dan Bembi Gusti (drum) kini lebih santai sekaligus lebih dewasa dalam memahami sikap masing-masing personel bandnya.

Awan Garnida mengungkapkan, hal tersebut terbentuk melalui perjalanan dan pengalaman yang panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau yang sekarang spirit-nya lebih santai, kalau jaman-jaman 'Centralismo' (2005) kan kami masih yang nervous karena nggak tahu what would happen, anak-anak juga masih less experience. Terus pas yang 'Ports of Lima' (2008) juga kaya apa ya, wah pengukuhan jati dirilah istilahnya. Bisa sekeren apa sih kami," cerita Awan pada detikHOT.

"Kalau sekarang, sedari 'Los Skut Leboys' (2015) sudah steady aja. Karena sudah lama juga ya kami, sudah hampir 20 tahunan sama-sama terus kami," sambungnya.




Menurutnya, di waktu yang sekarang, Sore telah bisa bermusik tanpa menghiraukan tuntutan dan ekspektasi orang lain. Mereka juga sudah tak lagi ingin membuktikan apa-apa dari musiknya sehingga bisa lebih berlapang dada dengan apapun hasil karya mereka.

Mereka juga mengaku sudah bisa lebih mengerti apa yang harus dilakukan kini.

Perjalanan karier yang mereka lalui bersama-sama selama puluhan tahun itulah yang membuat keempatnya mantap untuk terus bersama-sama.

Karena diakui oleh Awan, membuat satu band dan menghilangkan ego individu untuk berkompromi dalam satu band bukanlah hal yang mudah.

"Perjalanannya sebenarnya nggak semudah itu kami terbentuk sebagai band. Kalau misalkan jadi musisi, semua orang bisa jadi musisi ya, ada sarana pra sarana, punya sedikit bakat, punya kemauan, jadi itu. Cuma kalau terbentuk sebagai suatu band itu, itu kami nggak bisa atur. Kita mau kekeuh kaya gimana, kita mau semangat kaya gimana, itu tergantung band mate kita. Itu kan masalah loyalitas juga. Terus loyalitas nggak bisa dibuat-buat," katanya.




Penghargaan dan apresiasi dari pendengar mereka juga menjadi salah satu alasan mengapa mereka masih semangat untuk bermusik hingga kini.

"Terus dari intern kaminya juga semakin ke sini semakin bagus, semakin sehat, semakin terkelola, ya nggak ada alasan untuk berhenti sebenernya," urainya.

Dalam waktu dekat ini, Sore akan mengeluarkan sebuah mini album berjudul 'Mevrouw'. Ada lima lagu dan keseluruhan lagunya melibatkan sejumlah penyanyi perempuan.

Menurut Sore, kali ini mereka ingin mengangkat tema feminisme sebagai penghargaan terhadap para perempuan.

[Gambas:Video 20detik]

(srs/nkn)

Hide Ads