.webp)
Karya para seniman dari Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta itu memajang 21 karya instalasi serta mixed media. Mulai dari linocut, tekstil, fotografi, glass, kain kasa, keramik, cat air, pelat besi hingga ranting pohon.
"Dari 21 perupa berusia 21 sampai 48 tahun, kita lihat konsep kekaryaan dan medium yang digunakan. Bukan hanya 2Dimensi tapi mereka mnggunakan pikiran tenaga dan skill," ujar kurator pameran Carla Bianpoen di Galeri Nasional Indonesia, Selasa (26/2/2019) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pameran yang digagas oleh Cemara 6 Galeri-Museum bekerja sama dengan Galeri Nasional Indonesia dikuratori oleh Carla Bianpoen dan Citra Smara Dewi. Carla melanjutkan material yang digunakan para seniman dekat dengan keseharian mereka.
 Ragam Karya 21 Perupa Perempuan Kontemporer Lewat Pameran 'Into the Future' Foto: Tia Agnes/ detikHOT |
"Apapun itu, sifatnya tidak dianggap penting bagi laki-laki. Perempuan yang mengurus anak, di dapur, kami melihat tantangan perupa menjalani rumah tangga dan ada proses kreativitas bisa terus eksis di dunia seni rupa," kata Carla.
Dalam catatan kuratorialnya, Carla menuliskan pameran ini fokus pada roh perempuan yang menekankan pada sensitivitas. "Teknologi sedang berkembang pesat, penemuan baru ilmu pengetahuan memperkaya kehidupan dewasa ini, dan "roh perempuan" sedang membuat terobosan yang tidak dapat ditahan lagi," lanjutnya.
 Ragam Karya 21 Perupa Perempuan Kontemporer Lewat Pameran 'Into the Future' Foto: Tia Agnes/ detikHOT |
Karya Maradita Sutantio berjudul 'Speculative Present' berupa pendulum yang memberi aksen pada pendapat hari kemarin dan hari ini hanya berbeda satu menit. Dita Gambiro juga mengungkapkan kegelisahan akan kepastian sehingga menutupi jati diri dengan instalasi 'Distorted Reality'.
Fika Ria Santika memajang patung 'Tumpuk Lapis Tampak Isi: Limpapeh 3' yang memakai teknik etnik canggih. Restu Ratnaningtyas lewat karya partisipatoris 'Invisible Borders' mengajak pengunjung untuk melangkahi di atas benang dengan risiko menginjaknya.
 Ragam Karya 21 Perupa Perempuan Kontemporer Lewat Pameran 'Into the Future' Foto: Tia Agnes/ detikHOT |
Etza Meisyara juga merasa keresahan ketika mendengar bencana tsunami yang terjadi di Sulawesi Selatan. Karyanya 'Ode to the Homeland' ia buat dengan oksidasi dalam air laut yang membangkitkan rasa iba, serta terekspresi dengan warna turquois.
"Gabungan antara sains, teknologi, dan roh perempuan ini adalah pesan yang disampaikan perempuan. Gimana perupa perempuan jadi satu titik terang yang menunjukkan perupa Indonesia jadi satu andalan dari gagasan dan konsep pemikiran," tukasnya.
Pameran 'Into the Future' berlangsung pada 26 Februari sampai 16 Maret 2019 di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia. (tia/nkn)
