Menurut pendiri Eko Prawoto Architecture Workshop, bambu adalah bahan yang paling banyak digunakan di Indonesia. "Tapi tidak umum ada di Singapura," ujarnya kepada detikHOT.
Dia melihat bambu sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari dan bambu pula menjadi bahan yang tak sekadar berkelanjutan. Material bambu memang sederhana dan terkesan terbelakang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi sebenarnya tidak. Kami percaya bambu adalah bahan masa depan yang harus ditemukan kembali dan dicintai. Karya seni instalasi ini adalah cara untuk mengingatkan orang tentang pentingnya hidup selaras dengan alam," kata Eko Prawoto.
Karya instalasi 'Time Traveller' Eko Prawoto terlihat dari lima bentuk. Ketika malam tiba, karyanya akan terang benderang yang diterangi oleh cahaya lampu.
Lokasi yang berada di Clifford Square, kawasan The Fullerton Heritage akan menambah semarak dari perhelatan Festival i Light Singapore - Bicentennial Edition. Festivalnya berlangsung mulai 28 Januari sampai 24 Februari 2019.
'Time Traveller' berdampingan dengan karya seniman Singapura, Prancis, New Zealand, Amerika Serikat, Estonia, Belanda, Taiwan, Inggris, Polandia, Thailand, dan China. Ada 20 program dan 33 karya seni instalasi yang ada sepanjang festival berlangsung.