.webp)
Ade 'Jigo' masih ingat betul saat dirinya menggendong si bungsu ke depan panggung, sang istri memilih untuk berada di belakang panggung. Tidak sendiri, Meyuza saat itu juga bersama almarhum Aa Jimmy, istri, dan anaknya, serta road manajer Jigo.
"Kebetulan semuanya meninggal. Mereka posisi lagi makan di belakang panggung. Kalau dilihat dari videonya ada beberapa video yang saya lihat memang air pertama datang itu menyerang belakang panggung. Bukan nyerang ya, menghampirinya belakang panggung," kata Ade 'Jigo' eksklusif kepada detikHOT di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlihat tegar, tapi penekanan demi penekanan dalam penuturan Ade memperlihatkan dirinya yang berusaha kuat. Ada kalanya ketika mengingat perilaku sang istri saat perjalanan menuju Tanjung Lesung Beach Resort, suara Ade terdengar lirih.
Tonton video: Jejak Keganasan Tsunami dari Kacamata Ade Jigo
"Kalau firasat istri nggak ada obrolan apa-apa ke saya. Namun dari perilakunya beda. Dia itu baik sama semua orang. Kita berangkat hari Jumat pagi, sampai Jumat sore di lokasi. Kita berangkat saya ingat keluar dari rumah jam 9 pagi, itu dia jam 6 udah beres-beres, kemas-kemas, dia nyiapin makanan untuk orang di jalan. Snack, memang itu tradisinya dia yang saya ingat, setiap Jumat, walaupun dikit kita harus bantu orang. Sampai dia bungkusin snack sama air mineral, terus di jalan dikasih-kasih sama dia," kenang Ade 'Jigo' tersenyum.
"Bedanya lagi, pada saat keponakan saya nikah itu care banget dia. Dari mulai souvenir, dia bikin seserahan dia yang ngerjain, tanpa mengeluh. Pada saat hari Jumat itu jalan ke lokasi, happy aja gitu orangnya, nggak ada ngeluh, nggak ada apa. Nemenin saya nyetir kan, pokoknya happy. 'Yah nanti pulang beli duren ya?', 'iya bun' saya bilang, itu yang belum kesampaian," sambungnya.
Ade yang sempat terpisah akhirnya bertemu dengan anak pertama dan pengasuhnya di klinik. Anak pertamanya sempat bertanya soal keberadaan sang bunda. Ade 'Jigo' berusaha menenangkan. Ade sudah bertekat untuk mencari perempuan yang sudah dinikahinya sejak lima tahun silam itu saat matahari terbit.
"Security klinik bilang 'Pak untuk di lokasi evakuasi diberhentikan karena gelombang mau naik lagi'. Saya bilang 'Ya Allah tertunda lagi ini'. Security bilang 'tapi kalau bapak mau ngecek itu di belakang ada satu jenazah pak, siapa tahu bapak kenal atau kerabat'. 'Nggak pak saya yakin istri saya selamat'. Saya tahan," ungkapnya.
"Eh nggak lama bapak itu balik lagi, lihatin akan saya yang lagi tidur di klinik. 'Kenapa pak?', 'Nggak, muka anaknya mirip yang di belakang', 'Siapa?', 'Jenazah', 'ah nggak mungkin pak!' saya bilang gitu. 'Nggak pak, saya cuma mirip-miripin'," cerita Ade.
Meski yakin istrinya selamat, hati Ade terpanggil untuk mengikuti ucapan petugas keamanan tersebut. Dia pun meminta pengasuh anaknya untuk melihat jenazah yang dimaksud.
Tak berapa lama pergi, komedian dan presenter itu mendengar teriakan sang pengasuh. Dari dalam kamar klinik, Ade akhirnya yakin jenazah yang dimaksud petugas kemananan itu adalah Meyuza, istrinya.
"(Mbak) Balik lagi ke kamar udah nangis, udah mau pingsan. Saya bilang 'mbak kuat ya, anak-anak nanti bangun lho'. Anak saya sudah nangis yang kecil. Saya bilang ya udah mbak tunggu di sini saya ke belakang, ternyata benar itu istri saya. Istri saya ternyata sudah duluan di antar warga jam setengah 11, jadi ternyata kita dikumpulin di situ. Istri saya diinformasikan sama security 'setengah sebelas pak semalam diantar sama warga tapi kondisi sudah nggak ada (meninggal)'. Terus jam setengah 12 si pengasuh anak saya sama anak saya di antar warga ke situ, selisih setengah jam, setengah jam lah," tukas Ade 'Jigo'.
(pus/ken)
