.webp)
Ade 'Jigo' menceritakan dirinya berusaha untuk tetap bertahan mendekap sang anak dalam genggamannya. Lima menit Ade bersama putra bungsunya itu berada di dalam air dan nyaris tenggelam.
"Dia yang bikin saya kuat sampai sekarang, dia itu nggak nangis, nggak mengeluh sakit, cuma batuk-batuk. Terus saya tanya 'Dek, adek kuat?'. Dia ngangguk tapi lemas," ungkap Ade 'Jigo' dalam obrolan bersama detikHOT di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan anak pertamanya yang bernama Fala, terpisah dari dirinya dan almarhum sang istri. Ade ingat, anak pertamanya saat kejadian sedang bersama pengasuhnya di depan panggung.
Justru, pengasuh anak Ade 'Jigo' terlebih dulu melihat panggung yang roboh dan sama sekali tidak mendengar deru air. Baru setelah panggung yang sedang menjadi tempat beraksi 'Seventeen' itu roboh, ombak seolah membabi buta meratakan semuanya.
Tonton video: Jejak Keganasan Tsunami dari Kacamata Ade Jigo
"Posisi di depan panggung, awalnya si mbak cerita bilang saya nggak lihat air awalnya. Tapi panggung itu rubuh dulu. Baru setelah panggung itu rubuh si mbak mundur satu langkah, tiba-tiba ada air di belakangnya nyusul, ya udah langsung tarik tangan anak saya," katanya.
"Dia (pengasuh anak Ade 'Jigo') sempat megangin juga tangan anaknya almarhum Aa Jimmy namun terlepas. Itupun dia jauh terseretnya, sampai ke kamar hotel, jaraknya lebih jauh dari saya dan dia itu selamat setelah pegangan sama kayu dan bisa ngambang. Kayu di atas permukaan dia pegang, sampai anak saya ditaruh di pundaknya si mbak itu," ungkap Ade.
Tsunami Banten dan Lampung memang menyelamatkan Ade bersama dua anaknya. Akan tetapi, bencana tersebut merenggut nyawa istri Ade, Meyuza dan rekannya Aa Jimmy, beserta istri dan dua anaknya.
(pus/ken)
