Hal tersebut diungkapkan Kepala Galeri Nasional Indonesia (GNI), Pustanto saat jumpa pers kaleidoskop 2018.
"Jumlah pengunjung di 2018 mengalami kenaikan. Secara tertulis ada 274.523 kenaikan dari sebelumnya di tahun 2015 yang 115 ribu, tahun 2016 ada 231 ribu naik 100%, 2017 naik 5,89% dengan 254.403, dan di 2018 naik 7,9 %," ujarnya saat jumpa pers di Galeri Nasional Indonesia, Kamis (13/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pameran seni koleksi Istana Kepresidenan Indonesia yang mengusung tema 'Indonesia Semangat Dunia' berlangsung Agustus lalu. Bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia dan penyelenggaraan Asian Games 2018.
Salah satu karya yang menjadi daya tarik adalah lukisan Henk Ngantung yang berjudul 'Memanah'. Lukisan di atas triplek itu dan menjadi saksi bisu Proklamasi Indonesia harus direstorasi atau diperbaiki hingga bisa dilihat publik.
Pameran tersebut sukses dikunjungi publik dengan angka 36.570 pengunjung. Posisi kedua ada pameran Manifesto 6.0 yang mengusung 'Multipolar' sebanyak 16.893 pengunjung. Serta posisi ketiga ada pameran pokok 'Di Ambang Batas' dengan jumlah pengunjung 10.125.
Galeri Nasional Indonesia sebagai institusi budaya di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sepanjang tahun sukses menggelar 27 pameran temporer. "23 pameran merupakan hasil kerjasama dengan seniman yang karyanya dipilih secara selektif dan ketat," ujar Pustanto.
Sementara itu, pameran tetap yang memajang koleksi GNI yang ada sekitar 1890 itu juga diminati masyarakat. Untuk 2018, lebih dari 97 ribu pengunjung mengapresiasi pameran tetap. (tia/ken)