Nano Riantiarno Raih Anugerah Pekan Teater Nasional 2018

Nano Riantiarno Raih Anugerah Pekan Teater Nasional 2018

Tia Agnes - detikHot
Senin, 08 Okt 2018 10:46 WIB
Nano Riantiarno Raih Anugerah Pekan Teater Nasional 2018 Foto: Eva Tobing/ Dewan Kesenian Jakarta
Jakarta - Pekan Teater Nasional 2018 resmi dibuka dengan memberikan anugerah kepada pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno. Ia meraih penghargaan atas dedikasinya di dunia teater dan mendirikan Teater Koma yang kini berusia 41 tahun.

Penghargaan diberikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid dan Direktur Kesenian Direktorat Kesenian Dirjen Kemendibud Restu Gunawan. Pada 1977 silam, Nano Riantiarno mendirikan Teater Koma yang paling produktif menggelar pertunjukan sampai saat ini.

November mendatang, Teater Koma bakal mementaskan produksi ke-154 yang berjudul 'Mahabarata'. Menanggapi penghargaan yang diraih Nano, ia mengucapkan terima kasih pada penyelenggara Pekan Teater Nasional 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Ini suatu upaya yang sangat bagus kalau dahulu di Yogyakarta diberikan pada Putu Wijaya, saya harus mengucapkan terima kasih pada Kemendikbud dan Dewan Kesenian, penghargaan ini harus kontinyu. Bagaimana pun saya harus berterima kasih," ujar Nano saat ditemui detikHOT di kantor Kemendikbud, akhir pekan lalu.

Di pun menambahkan anugerah teater ini sangat penting bagi mereka yang berkecimpung di dunia seni teater. "Ini sesuatu yang penting buat saya dan kelompok tapi juga penting untuk kondisi teater yang ada. Mudah-mudahan bukan dua kali tapi nanti akan ada lagi dan memiliki kuratorial yang bagus," tuturnya.

Hilmar Farid menyebutkan Teater Koma yang mampu menyajikan formula artistik teater yang mampu diterima masyarakat urban. Bahkan Nano mampu memperkenalkan jenis teater yang penuh nyanyian namun tidak seperti panggung broadway AS.



"Dalam perjalanan keseniannya, Nano menemukan formula bentuk pemanggungan yang kas. Dia membawakan lakon Three Peny Opera karya Bertold Brecht sampai kisah Sie Jin Kwie. Unsur-unsur teater tradisi nusantara sangat berkontribusi dalam proses berkarya Nano," tulis Hilmar dalam kata pengantarnya.

Kurator Pekan Teater Nasional 2018 Benny Yohanes menyebutkan Teater Koma dan sosok Nano Riantiarno adalah living legend. "Nano adalah generasi ketiga di seni teater modern Indonesia yang mengambil posisioning yang terbuka dan memiliki tanggungjawab dalam kontribusi sosial di dunia teater," pungkasnya.


Saksikan juga video Teater Koma Akan Pentaskan Lakon 'Warisan':

[Gambas:Video 20detik]

(tia/nu2)

Hide Ads