Sang produser Emir Hakim dan Reza Hidayat memastikan dalam film tersebut tidak ada unsur politik. Itu juga yang membuat mereka tidak mengkhawatirkan adanya pro dan kontra dengan film yang mengisahkan sosok kontroversial Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Kalau dari segi produser malah ini satu film yang harus diproduksi ya. Pertama, kita lihat deh beberapa film yang laku. Semuanya punya dasar IP (Intellectual Property) yang kuat. Maksudnya figurnya yang luar biasa, ada bukunya yang laku banget. Buat saya dan Mas Emir merasa terhormat banget bisa ngangkat ini sebagai film. Karena itu tadi dasar IP yang kuat, bisa membuat film ini punya dampak yang kuat," jelas Reza Hidayat dalam jumpa pers teaser 'A Man Called Ahok' di XXI Metropole, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (6/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza menuturkan film ini menceritakan kehidupam Ahok kecil di Gantong, kepulauan Belitung Timur sekitar 1976 sampai beliau menjabat sebagai Bupati Belitung Timur 2005. Sosok Ahok muda diperankan oleh Eric Febrian yang juga berasal dari Belitung.
Sedangkan Ahok dewasa diperankan oleh Daniel Mananta. Film ini juga diperkuat oleh barisan pemain lainnya seperti Chew Kin Wah yang menjadi Kim Nam atau ayah Ahok tua dan Denhy Sumargo yang memerankan sebagai ayah Ahok muda.
"Dan hubungan ini membuat figur boy to a man. Apa yang kemudian jadi berubah, ketika figur itu berubah dampaknya luar biasa. Truly one man can change the world, ini yang mau diangkat. Jadi, sama sekali nggak ada unsur politik, nggak ada unsur apa-apa, pure parenting, dasar IP yang kuat juga. Kita sama sekali nggak ada kekhawatiran, kayaknya pro semua nggak ada kontra," jelas Reza sang produser.
Sang sutradara, Putrama Tuta juga menjelaskan bagaimana perjuangan seorang anak laki-laki hingga menjadi pria dewasa yang terus berusaha. Dedikasi seorang ayah terhadap keluarga dan masyarakat, serta perngorbanan dan penerimaan akan keputusan yang telah menjadi garis hidupnya.
"Sosoknya Ahok menarik dan sangat menginspirasi banyak orang. Saya mau nonjolin gimana karakter Ahok bisa terbentuk, gimana orangtua bisa membentuk anaknya menjadi sosok yang seperti sekarang, gimana seorang ayah ingin membuat social impact yang positif buat banyak orang, jadi push anaknya sekuat itu, untuk menjadi Ahok seperti sekarang. Jadi saya tonjolin sisi parenting itu," jelas sang sutradara.
Tonton video 'Film 'A Man Called Ahok' Jauh dari Unsur Politik':
(pus/dal)