Pagelaran berskala internasional tersebut, akan berlangsung selama 3 hari, dan di mulai sejak hari ini 27, 28, hingga 29 Juli 2018.
Jazz Gunung Bromo tahun 2018, masuk dalam satu dasawarsa event Jazz Bromo, di mana sudah berlangsung selama 10 tahun, sejak tahun 2009 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk hari pertama, Jumat 27 Juli 2018, event Jazz Gunung Bromo akan menampilkan Kramat Ensemble Percussion, Tohpati Bertiga, Tropical Transit, Barry Likumahuwa, serta Andre Hehanussa.
Hari kedua Sabtu, 28 Juli 2018, event Jazz Gunung Bromo akan menampilkan Ring of Fire Project besutan Djaduk Ferianto, Surabaya All Stars: Tribute to Bubi Chen, Bintang Indrianto - Soul of Bromo dan Barasuara.
Dan di hari Ketiga Minggu, 29 Juli 2018, yang merupakan puncak even Jazz Gunung Bromo, akan dilaksanakan pada suasana yang berbeda dari biasanya.
Yakni menampilkan event Jazz Gunung Bromo di pagi hari, dimulai sejak pukul 05:00 WIB, sampai selesainya acara.
Dengan alunan musik yang ditampilkan oleh Duo pasutri Endah N Rhesa, Bianglala Voices, trio pop vintage NonaRia, sampai kelompok musik apik Bonita & the Hus Band.
Penonton akan dimanja telinganya, dalam suasana dinginnya alam lereng Bromo, sembari merasakan hangatnya sinar matahari terbit dari ujung timur.
Jazz Gunung Bromo tahun ini, juga menampilkan musisi jazz asal Amsterdam. Adalah kelompok musik 'Jungle By Night' dimana kelompok musik Jazz beraliran Afrobet, Jazz, dan Funk.
Sementara Tema yang diambil dalam even tahun ini, yakni Jazz Gunung Bromo Merayakan Keragaman. (dar/dar)